Di Thailand, Burger Tanpa Daging Hanya Diisi 20 Lembar Keju


Beberapa pelanggan berpendapat kalau burger keju itu terlalu berlebihan. (Twitter@MrHighArt)
RESTORAN saji cepat Burger King menyebabkan kegemparan di Thailand dengan penawaran barunya: burger tanpa daging tapi berisi keju dalam jumlah yang mencengangkan.
Minggu ini, operator jaringan waralaba makanan cepat saji Thailand memperkenalkan apa yang disebutnya real cheeseburger, roti yang diisi dengan 20 lembar keju Amerika.
Baca Juga:

Real cheeseburger diluncurkan dalam menu Thailand hari Minggu (9/7), dengan harga diskon 109 baht atau sekitar Rp47 ribu, dibandingkan dengan harga biasanya 380 baht atau sekitar Rp164 ribu.
Burger tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial di Thailand, dengan banyak pengguna di TikTok mem-posting video mereka mencoba menu baru itu. "Ini bukan lelucon. Ini nyata," tulis Burger King dalam unggahan media sosial hari Minggu itu.
Karena itulah kemudian outlet-oulet Burger King di Bangkok pada hari Selasa (11/7) kebanjiran order take-away. Sampai seorang manajernya mengatakan outlet harus berhenti menerima pesanan pengiriman sehingga mereka dapat memiliki stok yang tersisa untuk tamu yang datang langsung ke restoran.
Seorang pelanggan yang memesan suguhan penuh keju itu mengatakan kepada CNN bahwa dia mencobanya untuk pertama kali setelah melihatnya di media sosial.
Im Jeepetch, seorang insinyur IT berusia 25 tahun, mengatakan bahwa dia menyukai keju. Namun, "Ini terlalu berlebihan," ungkapnya seperti diberitakan CNN (11/7).
“Saya hanya bisa menghabiskan setengahnya. Ini adalah jumlah keju yang luar biasa yang ditambahkan ke dalam satu burger. Makanan enak jika segala sesuatunya berada pada kombinasi yang tepat,” katanya sambil menyeka mulutnya dengan tisu.
Im menambahkan, dia mungkin tidak akan memesan makanan berkeju itu lagi lain kali, “Burger lain sudah enak. Saya pikir saya akan kembali ke double cheese angus seperti biasa.”
Pelanggan lain juga berpendapat sama, menyebut burger keju itu "terlalu berlebihan".
Baca Juga:

“Saya mungkin tidak akan mencobanya lagi. Saya suka beberapa potong keju di burger saya tapi tidak sebanyak ini,” kata Alisa Chuengviroj, pengusaha berusia 26 tahun yang menjual produk perawatan kulit secara daring.
Seperti Im, dia berkata bahwa dia telah mengunjungi toko tersebut setelah melihat banyak orang mengunggah burger itu di media sosial.
Penambahan menu adalah contoh bagaimana waralaba makanan cepat saji di seluruh dunia berusaha mendapatkan daya tarik dengan meluncurkan pilihan menu yang lucu atau menarik yang mereka harap akan tersebar di media sosial.
Di Amerika Serikat, Burger King menggandakan Whopper, burger daging sapi khas yang dipanggang dengan api yang juga diluncurkan di platform seperti TikTok melalui jingle komersial yang menarik yang keluar akhir tahun lalu.
Restoran juga terus menyesuaikan penawaran mereka dengan selera lokal di berbagai negara. Di Thailand, keju sangat populer di kalangan pelanggan muda, dan produk susu biasa ditaburkan di semua jenis hidangan.
Menu khas Burger King di negara ini antara lain burger salmon katsu, yang menjadi petunjuk jelas untuk preferensi konsumen akan alternatif yang sehat daripada daging sapi.
Jaringan waralaba makanan cepat saji di Thailand tersebut dimiliki oleh Minor International, grup perhotelan lokal yang merupakan salah satu pemilik restoran terbesar di Asia.
Perusahaan, yang juga mengoperasikan gerai untuk nama-nama seperti Dairy Queen dan Benihana, tidak menanggapi beberapa telepon dari CNN untuk dimintai komentar pada Selasa (11/7). (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah
