Di Tengah Larangan dari Pemerintah, Hampir 19 Juta Warga Ngotot Mudik Lebaran
Ilustrasi. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Larangan mudik yang digaungkan pemerintah rupanya belum mampu membendung antusiasme warga untuk pulang ke kampung halaman.
Presiden Joko Widodo menyatakan, ada belasan juta orang yang masih akan mudik meski pemerintah menerapkan larangan mudik pada Idulfitri tahun ini.
Jumlah itu diketahui dari survei yang digelar pemerintah.
Baca Juga:
Cegah Klaster Keluarga, Pemda DIY Imbau Pemudik Pakai Masker di Dalam Rumah
"Angkanya masih besar, 18,9 juta orang yang masih akan mudik," kata Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah Se-Indonesia Tahun 2021 yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4).
Jokowi menyampaikan, angka itu sebenarnya sudah turun dari sebelum pengumuman larangan mudik.
Awalnya, ada 89 juta orang atau sekitar 33 persen penduduk yang berencana mudik pada Idulfitri ini.
Saat larangan mudik diumumkan, jumlah orang yang akan mudik turun menjadi 29 juta orang atau sekitar 11 persen.
Jumlah itu kembali turun menjadi 18,9 juta orang atau 7 persen usai pemerintah daerah memulai sosialisasi.
Ia meminta kepala daerah lebih gencar menyosialisasikan larangan mudik. Dia yakin potensi penularan COVID-19 bisa ditekan jika pemerintah daerah aktif sosialisasi.
"Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di Idulfitri, tetapi saya menyakini bila pemerintah daerah dibantu forkopimda semuanya segera mengatur, mengendalikan, mulai disiplin prokes," ucap Jokowi.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, presiden menginstruksikan kepada kepala daerah untuk memastikan libur Lebaran 2021 tidak menimbulkan penyebaran COVID-19.
Kata dia, hal tersebut disampaikan Jokowi saat rapat koordinasi bersama pada kepala daerah pada Rabu (28/4).
Baca Juga:
Santri Dilarang Mudik Lebaran, Menag Sebut untuk Cegah Bahaya Lebih Besar
Selain itu, Ariza menyatakan, Jokowi juga meminta para kepala daerah memberikan upaya lebih dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Lalu nantinya bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) akan melalui pembahas lebih lanjut terkait hal itu.
"Kami minta semua tetap di rumah masing-masing dan termasuk program berapa titik penyekatan itu akan dikoordinasikan dengan pihak terkait," jelas Ariza. (Knu)
Baca Juga:
7 Persen Warga Tetap Ingin Mudik, Zona Merah COVID-19 Harus Diantisipasi
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin