Di Dies Natalis Unpar, Jokowi Tegaskan Fokus Pada 3 Transformasi Ekonomi
Presiden Joko Widodo di Unpar. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1). Dalam paparanya, Jokowi menegaskan, kondisi yang serba sulit termasuk kondisi pandemi COVID-19 yang membuat kertidakpastian, kompleksitas masalah yang muncul, kelangkaan energi, pangan, kelangkaan kontrainer, kenaikan inflasi.
Namun, pandemi dan distrupsi teknologi, tidak boleh menghentikan transformasi besar di Indonesia. Saat ini, transformasi yang sedang berjalan yakni menyangkut perubahan untuk kegiatan ekonomi bernilai tambah (hilirisasi), pengembangan energi hijau dan ekonomi digital.
"Tetap harus berjalan transformasi besar yang sedang dilakukan. Pertama, kita sedang mempercepat tranformasi ekonomi, menuju ke sebuah ekonomi yang memiliki nilai tambah yang tinggi," ujar Jokowi.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Dies Natalis ke-67 Unpar
Ia memaparkan, sektor pertama yang sedang bertransformasi adalah perubahan dari ekspor bahan mentah menjadi hilirisasi agar bisa menghasilkan ekspor bernilai tambah.
"Sudah sejak zaman kolonial, ekspor dari Tanah Air selalu berwujud barang mentah. Ekspor barang mentah tidak memberikan manfaat yang optimal bagi Indonesia, karena tidak menghasilkan efek pengganda ekonomi bagi masyarakat dan negara," katanya.
Tahun ini, kata ia, tahun terkahir ekspor bauksit. Tahun depan lagi setop yg namanya ekspor bahan mentah tembaga, Dan sejak 2020 sudah menghentikan ekspor bahan mentah nikel.
"Kita ingin nilai tambah itu ada di Tanah Air. sehingga selain memberikan penerimaan negara yang semakin besar, berupa pajak, royalti, PNBP, juga memberikan lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk rakyat kita," ungkapnya.
Sektor kedua yang sedang bertransformasi adalah pengembangan ekonomi hijau. Pasar global, kata Presiden, dalam beberapa tahun ke depan hanya berminat pada produk yang dihasilkan dari industri hijau.
"(Produk hijau) ini akan semakin banyak diminati di pasar global yang ramah lingkungan, yang telah menjadi budaya baru, yang didukung ekosistem hijau di dunia," katanya.
Indonesia, memiliki kekayaan energi terbarukan hingga 418 Giga Watt, mulai dari energi yang dihasilkan dari tenaga air, air bawah laut, geothermal, angin, dan lainnya.
"Banyak sekali energi hijau yang kita miliki. Kita memiliki 4.400 sungai. Dua sungai saja. Sungai Mamberamo (Papua) bisa menghasilkan 23 ribu Mega Watt, Sungai Kayan (Kalimantan Utara) 11 ribu Mega Watt, bisa kita bayangkan modal besar kita untuk energi hijau juga besar sekali," ujarnya.
Transformasi yang di bidang yang ketiga, adalah pengembangan ekonomi digital. Transformasi ekonomi digital, membangun masyarakat digital, membangun pemerintahan digital. Pada 2025 nilai ekonomi digital diprediksi mencapai USD 146 miliar.
"Kita memiliki potensi besar di sektpr digital ini, dan pasar digital (Indonesia) tumbuh sangat pesat dibanding negara-negara Asean lain," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Jokowi Diminta Terbitkan Perppu Pilkada 2024
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Roy Suryo Nekat Uji Keaslian Ijazah Jokowi sampai Jadi Tersangka, Sebut demi Rakyat Indonesia yang Ingin Perubahan
Rismon Ngaku Tindakannya Berbasis Ilmiah, Siap Tuntut Balik Polisi jika Tuduhan Merekayasa Ijazah Jokowi tak Bisa Dibuktikan
Roy Suryo Cs Merasa Dikriminalisasi setelah Bikin Buku yang Singgung Masa Lalu dan Pendidikan Gibran
MK Batasi HGU Tanah IKN Sampai 190 Tahun yang Ditetapkan Era Jokowi Jadi 35 Tahun
Roy Suryo Cs Yakin tak Ditahan, Tegaskan tidak ada Bukti Kuat Sebarkan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
Roy Suryo cs Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi, Datang Bawa Simpatisan hingga Bukti Penting
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
Roy Suryo Cs Dijadikan Tersangka Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi, Ketum MUI : Pelajaran agar tak Gampang Caci Maki Orang Lain
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi