Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar


Dubes Achsanul Habib (KUAI PTRI Jenewa) memberikan paparan mewakili Indonesia sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB dalam Debat Darurat Israel-Qatar di Jenewa, Swiss, Selasa (16/9/2025). (ANTARA/HO-PTRI Jenewa)
MerahPutih.com - Israel telah mengakui operasi militer untuk menyingkirkan pimpinan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Qatar, pada 9 September dan menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya atas aksi tersebut ang merupakan operasi independen Israel.
Indonesia mengecam serangan Israel di Doha, Qatar yang menargetkan kelompok Palestina Hamas sebagai pengkhianatan terhadap proses perdamaian.
Kecaman tersebut disampaikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa, Duta Besar Achsanul Habib, dalam Debat Darurat di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang berlangsung di Jenewa, Swiss, Selasa.
“Sebagai anggota Dewan HAM PBB, Indonesia menegaskan bahwa serangan terhadap Qatar yang berperan sebagai mediator merupakan pengkhianatan terhadap proses perdamaian dan pelanggaran serius terhadap Piagam PBB, serta hukum HAM internasional,” kata Habib.
Baca juga:
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Duta Besar Habib menyampaikan, aksi militer semacam ini telah merusak kepercayaan, menghancurkan harapan perdamaian di Gaza, dan tidak boleh dibiarkan tanpa pertanggungjawaban.
“Komunitas internasional harus bertindak tegas,” ucapnya menegaskan.
Indonesia juga menekankan bahwa perdamaian abadi di Timur Tengah tidak akan tercapai tanpa solusi dua negara, serta menyatakan dukungan penuh kepada Qatar, Palestina, serta seluruh negara yang membela keadilan, kedaulatan, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Debat Darurat dilaksanakan atas permintaan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gulf Cooperation Council (GCC), untuk membahas agresi militer Israel terhadap Qatar yang terjadi pada 9 September.
Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Türk, dalam pembukaannya merujuk serangan Israel terhadap para negosiator di Doha sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, serangan terhadap perdamaian dan keamanan kawasan.
Sementara itu, Qatar mengatakan saat ini lebih fokus melindungi kedaulatan negara dan mencegah serangan baru ke wilayahnya, bukan mediasi gencatan senjata di Jalur Gaza.
Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari.
"Negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza telah bergeser ke belakang di tengah serangan licik Israel terhadap negara yang menjadi mediator dalam negosiasi itu," katannya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
