Dewas KPK Undur Jadwal Sidang Etik Johanis Tanak
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
MerahPutih.com - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) sedianya akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, pada Senin (24/7).
Sidang etik digelar terkait perbuatan Johanis Tanak yang menghapus pesan atau percakapan dengan mantan Kabiro Hukum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) M Idris Froyote Sihite.
Baca Juga
Percakapan tersebut diduga melanggar etik lantaran dilakukan Johanis Tanak dengan pihak yang tengah berperkara di KPK. Adapun Sihite tengah menjadi saksi dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di ESDM.
Namun, Johanis Tanak meminta dewas KPK untuk mengundur sidang dugaan pelanggaran etiknya. Dia beralasan tidak bisa menghadiri sidang etik karena tengah cuti.
Baca Juga
“Ya benar, pak JT (Johanis Tanak) minta sidang diundur,” kata anggota Dewas KPK, Syamsudin Haris, kepada wartawan, Jumat (21/7).
Kendati demikian, Johanis mengatakan sidang harus tetap digelar pada Senin pekan depan. Dia menyebut pada agenda sidang tersebut bakal diputuskan perihal waktu sidang etik berikutnya.
“Diundur kapan akan diputus dalam sidang Senin tanggal 24 juli,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Terungkap, Oknum Wartawan Mengaku Bisa Amankan Kasus Pemerasan TKA di KPK Ternyata Pemain Lama
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Cegah Penyimpangan, Kemenhaj Ajak KPK dan Kejagung Kawal Layanan Haji 2026
Peluang Luhut Dipanggil Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Begini Jawaban KPK
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba