Headline

Desakan Munas Golkar Dipercepat, DPD Solo: Lebih Baik Segera Konsolidasi

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 04 Juli 2019
 Desakan Munas Golkar Dipercepat, DPD Solo: Lebih Baik Segera Konsolidasi

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Solo, Bandung Joko Suryono menangapi adanya wacana percepatan munas Partai Golkar di Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Solo, Bandung Joko Suryono angkat bicara terkait wacana percepatan musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar yang rencananya dilaksanakan sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden periode 2019-2024.

Percepatan Munas tersebut akan membuat Partai Golkar lebih punya banyak waktu untuk persiapan Pemilu 2024.

"Kalau bisa kami sarankan pengalaman yang pernah terjadi, akan lebih punya banyak waktu menuju 2024 apabila konsolidasi tingkat nasional itu (Munas) segera selesai," ujar Bandung pada MerahPutih.com, Kamis (4/7).

Namun demikian, DPD Golkar Solo tetap akan mengikuti langkah DPD I Partai Golkar Jawa Tengah dalam menentukan sikap apakah setuju munas dipercepat atau tetap dilaksanakan bulan Desember 2019. Dimana pada bulan Desember masa jabatan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto habis.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar memberikan keterangan kepada wartawan di Solo (MP/Ismail)

"Kita ini organisasi vertikal tegak lurus. DPD Golkar Solo sepenuhnya mengikuti garis komando DPD I Golkar Jawa Tengah dalam menyikapi munas." kata dia.

Ditanya terkait tiga bursa calon ketua umum Partai Golkar, yakni Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, dan Aziz Syamsudin yang layak pimpin Golkar lima tahun kedepan, ia enggan berkomentar.

"Kami tidak mau masuk ke kubu-kubu ketiga calon itu. Tetap garis komando dari atas. Terutama dari DPD I Golkar Jawa Tengah seperti apa kita ikuti," terangnya.

BACA JUGA: Datang Naik Taksi, Jenderal Bintang Dua Ini Daftar Capim KPK

Politisi PDIP: Jatah Menteri Tergantung Jokowi dan Megawati

Diketahui politisi senior Partai Golkar, Yorrys Raweyai mendesak agar Partai Golkar segera melaksanakan munas karena struktur baru Golkar harus terbentuk sebelum Presiden Jokowi terpilih dilantik Oktober dan menyusun kabinet. Dalam agenda munas tersebut memilih Ketua Umum Partai Golkar.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com wilayah Jawa Tengah.

#Partai Golkar #Munas Golkar #Airlangga Hartarto #Bambang Soesatyo
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Indonesia
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Perintah Presiden ditindaklanjuti dengan rakortas menteri dan tujuannya adalah untuk mengoordinasi dan mengonsolidasikan, menyelaraskan program strategis pemerinta
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Berita Foto
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia didampingi Sekjen Partai Golkar M Sarmudji dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar menyerahkan secara simbolis 610 ribu paket sembako di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan membuat rilis data- data ekonomi tertunda, sehingga membuat investor lebih mencermati data yang dikeluarkan oleh swasta pada akhir-akhir ini.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Indonesia
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Penyaluran BLT Oktober-Desember 2025 dimulai Senin (20/10) depan melalui Bank BUMN dan Kantor Pos.
Wisnu Cipto - Jumat, 17 Oktober 2025
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Indonesia
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Tambahan kuota BLT ini di luar BLT reguler yang telah disalurkan Kementerian Sosial setiap bulannya sebesar 20,88 juta KPM
Wisnu Cipto - Jumat, 17 Oktober 2025
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Indonesia
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Program MBG pada puncaknya dapat menyediakan sebanyak 30.000 dapur dan mempekerjakan sebanyak 1,4 juta tenaga kerja.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Indonesia
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Kinerja Bahlil dan Wihaji menunjukkan bahwa kader Golkar tidak hanya berpengalaman dalam politik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Bagikan