Deretan Barang Bukti Sindikat Upal UIN Makassar: Mesin Cetak, Duit Vietnam Hingga Won


barang bukti berupa mesin cetak saat konferensi pers kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di Mapolres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024). ANTARA FOTO/Arnas Padda/Spt.
MerahPutih.com - Kepolisian berhasil membongkar pabrik percetakan uang palsu (upal) yang bermarkas di ruang perpustakaan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Total ada 17 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Sindikat upal ini menjadikan ruang perpustakaan Kampus 2 UIN Alauddin Makassar di Gowa untuk menyimpan mesin cetak sekaligus sebagai pabrik percetakan.
Kepala Perpustakaan UIN Makassar berinisial AI beserta stafnya turut terlibat dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kepolisian memastikan institusi Kampus UIN Alauddin Makassar sama sekali tidak terlibat dalam aksi sindikat.
Baca juga:
Perpustakaan UIN Makassar Jadi Markas Sindikat Uang Palsu, 15 Orang Tersangka
"Hasil pemeriksaan memang yang bersangkutan AI murni pribadi tidak mengait kepada pihak lain (UIN Alauddin), yang bersangkutan memang menggunakan kewenangan dan jabatannya di tempat itu (perpus kampus)," kata Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono saat jumpa pers di Polres Gowa, Sulsel, Kamis (19/12).
Terkait mesin cetak upal yang ditemukan di kampus UIN Makassar, kini telah disita dan disimpan di Polres Gowa. Polisi juga menyita sejumlah uang palsu yang dicetak di ruang perpus kampus. Dilansir dari Antara, berikut sejumlah barang bukti yang diamankan dari sindikat uang palsu:
- Satu uni mesin cetak besar GM-247IIMP-25 offset printing machine
- 738 lembar kertas bergambar uang pecahan Rp 100 ribu emisi 2016 belum dipotong.
- 397 lembar kertas bergambar uang pecahan Rp100 emisi 2016 belum terpotong.
- Mata uang rupiah Rp 100 ribu emisi 2016 sebanyak delapan lembar total Rp 800 ribu sudah terpotong.
- 199 lembar kertas gagal produksi karena rusak.
- 460 lembar kertas gagal produksi karena kosong
- 957 lembar kertas bergambar uang pecahan Rp 100 ribu gagal produksi.
- Mata uang Korea sebanyak satu lembar senilai 5.000 Won.
- Mata uang Vietnam sebanyak 111 lembar senilai 500 Dong.
- Satu lembar kertas foto copy certificate of time Deposit (BI) senilai Rp 45 triliun.
- Satu lembar kertas Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 700 triliun.
- Satu bungkus bubuk aluminium
- Satu kaleng tinta masing-masing warna putih dan merah dipesan dari China.
- Kaleng tinta warna hitam.
- 13 tinta printer, timbangan digital dan sembilan lembar plat khusus serta peralatan pendukung lainnya.
- Sembilan ponsel, satu sepeda motor, dan dua mobil. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Mantan Artis Sekar Arum Diduga Sumbang Uang Palsu ke Kotak Amal Masjid Istiqlal

H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal

Mantan Artis Kolosal Sekar Arum Sempat Sukses Belanja Pakai Uang Palsu di Supermarket

Terbongkar, Sosok Penyuplai Uang Palsu untuk Mantan Artis Sekar Arum

Mantan Artis Drama Kolosal Sekar Arum Kedapatan Pakai Uang Palsu untuk Belanja di Kemang, Dicurigai Kasir lalu Ditahan

Pabrik Uang Palsu di Bogor Telah Beroperasi 6 Bulan, Dikelola 8 Tersangka

Kenali Uang Recehan Kertas Agar Terhindar Dapat Uang Palsu

Deretan Barang Bukti Sindikat Upal UIN Makassar: Mesin Cetak, Duit Vietnam Hingga Won

17 Tersangka Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar Terancam Penjara Seumur Hidup

Pegawai Bank BUMN Hingga Staf Kampus Jadi Tersangka Sindikat Uang Palsu UIN Makassar
