Demo di Monas, Ratusan Mahasiswa Tuntut Amien Rais Ditangkap


Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Jakarta (KMJ) menggelar demo menuntut Amien Rais ditangkap (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Ratusan massa mengatasnamakan Konsolidasi Mahasiswa Jakarta (KMJ) berunjuk rasa di area Patung Kuda, Gambir Jakarta Pusat, Senin (27/5).
Dalam aksinya, para mahasiswa mengusung tema Tritura "Tiga Tuntutan Rakyat" yakni salah satunya adalah mendesak Amien Rais cs bertanggung jawab atas kerusuhan gerakan people power alias Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) pada 21-22 Mei di Jakarta.
"Bapak Amien Rais dan kroninya harus bertanggung jawab atas insiden 21-22 Mei karena aksi itu berujung rusuh dan ugal-ugalan memakan korban. Para perusuh pantas untuk ditindak tegas, mahasiswa siap jaga NKRI," tegas Koordinator KMJ Dafa saat berorasi.

Lebih lanjut, Dafa juga meminta kepada pemerintah untuk mengusut dalang dibalik kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta. Karena, kata dia, aksi anarkis tersebut nampak seperti by design dan merembet di beberapa lokasi.
"Aktor dalang dibalik kerusuhan 21-22 Mei harus segera diungkap karena sengaja membuat kegaduhan, keonaran, perusakan fasilitas umum. Provokator people power ajakan perang badar ini harus ditangkap," kata dia lagi.
"Kerusuhan gak bakal mengubah hasil Pilpres," sindir Dafa lagi.
Dafa juga mengingatkan agar independensi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) bisa dijaga saat mengadili dan memutus perkara sengketa hasil Pilpres 2019. Pihaknya menyakini MK tidak akan terpengaruh terhadap tekanan massa dari pendukung Prabowo-Sandi.

"Independensi hakim MK 100 persen harga mati, jangan gentar dengan tekanan massa GNKR seperti yang terjadi di Bawaslu. Ganyang para perusuh," tutur Dafa.
Lebih jauh, Dafa menegaskan pihaknya sepakat bahwa masalah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tidak ada tawar menawar. Katanya, siapapun Presiden terpilih nantinya bakal menjadi pemimpin bagi seluruh masyarakat. Makanya, seluruh pihak harus menjaga proses Pemilu 2019 ini dengan menghindari adu domba antar masyarakat sehingga stabilitas politik tak menghambat pembangunan.
"Persatuan dan kesatuan Indonesia adalah kartu mati tak bisa ditawar lagi. Kita apresiasi TNI/Polri yang bekerja keras tak kenal lelah mengamankan negara dan melayani pengamanan berbagai aksi demo. TNI/Polri solid hentikan gerakan para perusuh dan orang-orang sinting penghancur NKRI," bebernya.

BACA JUGA: Enam Poin Gugatan Sengketa Pilpres yang Diajukan Tim Hukum BPN ke Mahkamah Konstitusi
Pakar Tafsir Uhamka Sebut Konflik Bukan Ajaran Islam
Aksi mahasiswa tersebut mendesak adanya rekonsiliasi nasional antarelite politik demi menjaga keutuhan NKRI.
"Rakyat optimis nantinya bakal ada rekonsiliasi nasional untuk menurunkan ketegangan. Jika ada yang tidak setuju, dia adalah penghianat bangsa yang ingin menghancurkan NKRI," pungkasnya.
Dalam aksinya, massa juga membawa spanduk dan poster bertuliskan "Jokowi-Prabowo Kapan Ngopi Bareng, Tritura Konsolidasi Mahasiswa Jakarta Desak Amien Rais cs Bertanggung Jawab atas Insiden 22 Mei, Rakyat Optimis Ada Rekonsiliasi Nasional". Selain itu juga dilakukan aksi teatrikal pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
