Sains

Kapal Kargo Belanda Abad Ke-17 Ditemukan Utuh di Laut Baltik

Leonard Leonard - Rabu, 16 September 2020
Kapal Kargo Belanda Abad Ke-17 Ditemukan Utuh di Laut Baltik

Merupakan kapal dagang Belanda abad ke-17. (Foto: Unsplash/Zoltan Tasi)

Ukuran:
14
Audio:

PENYELAM asal Finlandia membuat penemuan tak terduga saat menjelajahi kedalaman Laut Baltik. Ia menemukan bangkai kapal yang terawat baik sejak hampir 400 tahun yang lalu.

Relawan penyelam dari tim nirlaba Badewanne lebih sering menemukan peninggalan abad ke-20 yang tenggelam selama pertempuran laut Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Namun, kejutan terbesar terjadi saat mereka mengungkap apa yang sepertinya merupakan kapal dagang Belanda dari abad ke-17. bagian terbaik dari temuan itu ialah semuanya dalam kondisi yang cukup baik.

Baca juga:

80 Tahun Hilang, Kapal Perang Jerman Ini Ditemukan

Kapal, yang merupakan contoh 'fluit' (atau fluyt) Belanda, ditemukan di dekat mulut Teluk Finlandia, di perairan bagian paling timur Baltik. Pada kedalaman sekitar 85 meter, seperti dilansir Science Alert, tim penyelam Badewanne menemukan kapal Belanda itu tergeletak di dasar laut. Hampir sepenuhnya terawetkan dan utuh.

Meski ada kerusakan kecil akibat pukat pelagis dan jaring ikan, kapal tersebut ada dalam kondisi membeku dan statis sejak abad ke-17. Menurut tim ahli, itu berkat sifat air di bagian laut tersbeut. Kombinasi level rendah salinitas, suhu, dan cahaya memungkinkan bangkai kapal yang tenggelam bertahan hidup hampir tidak ada perubahan selama ratusan tahun.

Di perairan yang lebih hangat, organisme penggerek kayu berkembang biak dan dapat menyebabkan kerusakan yang tak terhitung pada peninggalan seperti itu. Namun di Laut Baltik, kimiawi dan sifat tenggelamnya fluit yang tidak diketahui telah menyisakan peninggalan yang luar biasa untuk penyelidikan lebih lanjut.

Bagian palka kapal bahkan terlihat penuh dengan persediaan perbekalan dan barang dagangan. Kapal kargo Belanda sebagian besar diketahui mendominasi perdagangan lintas laut di dunia, sebagian berkat kemajuan perintis yang ditunjukkan fluit itu sendiri.

Kapal-kapal itu, yang pada perjalanan pertama muncul pada abad ke-16, mengorbankan segalanya untuk kargo yang sangat penting. Tidak seperti kapal lain pada masa itu yang dirancang untuk beralih antara melayani sebagai kapal kargo dan kapal perang, fluit tiga tiang memiliki desain yang hemat biaya dan luas. Sepenuhnya bertujuan memaksimalkan kapasitas kargo.

Itulah sebabnya, kapal itu dapat mengangkut kargo dua kali lipat lebih banyak daripada kapal saingannya. Sistem rigging canggih memastikan kemampuan berlayar kapal yang cekatan dapat dikendalikan oleh awak kecil. Hal itu membuat fluit menjadi kapal yang lebih menguntungkan untuk dioperasikan.

Baca juga:

Kapal Perang Jerman yang Tenggelam Ini Statusnya Dilindungi

2
Keadaan kapal hampir seluruhnya awet dan utuh. (Foto: Unsplash/NOAA)

Terlepas dari kesuksesan dan popularitas desain antara abad 16 dan 18, relatif hanya sedikit fluit yang bertahan hingga hari ini. Penyelidikan lebih lanjut dari penemuan khusus ini dapat mengungkapkan fakta menarik tentang harta karun bersejarah tersebut.

"Bangkai kapal itu mengungkapkan banyak karakteristik fluit, tetapi juga beberapa fitur unik. Tidak terkecuali konstruksi buritannya," kata arkeolog maritim dari Universitas Stockholm di Swedia, Niklas Eriksson, yang akan bekerja dengan pihak berwenang Finlandia untuk mempelajari penemuan.

"Mungkin ini merupakan contoh awal desain. Karenanya, bangkai kapal menawarkan kesempatan unik untuk menyelidiki perkembangan jenis kapal yang berlayar ke seluruh dunia dan menjadi alat yang meletakkan dasar bagi globalisasi modern awal," ujarnya. (lgi)

Baca juga:

Capai Titik Terdalam Lautan, Perempuan ini Catatkan Rekor Terbaru

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan