CVR Sriwijaya Air SJ 182 Diduga Tertimbun Lumpur, Lokasi Sudah Diprediksi
KNKT memindahkan FDR pesawat Sriwijaya Air PK-CLC di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
MerahPutih.com - Pencarian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terkendala cuaca dan diduga terendam lumpur.
“Pada dasarnya masalah kami adalah cuaca karena saat ini masih musim hujan, di bawah laut visibility (jarak pandang) sangat buruk,” kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo dalam konferensi pers laporan awal (preliminary report) investigasi SJ 182 secara virtual di Jakarta, Rabu (10/2).
Kendati demikian, Nurcahyo menuturkan pihaknya sudah memprediksi lokasi CVR.
Baca Juga:
Rekaman FDR Ungkap Detik-Detik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
“Kami sudah memiliki koordinat posisinya, kita sudah tengarai kemudian ini mengacu pada titik ditemukan FDR," katanya, dikutip Antara.
Untuk itu, Nurcahyo mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya untuk menemukan CVR dengan cara membuat garis di dasar laut dan mengkotak-kotakannya sebesar 5x5 meter agar lebih mudah dalam pencarian.
“Sudah membuat garis di bawah laut tentang lokasi-lokasi ini dibuat kotak-kotak 5x5 meter, jadi penyelam akan mencari kotak 1, kemudian ke kotak 2, sampai selesai,” katanya.
Nurcahyo menduga lokasi CVR tidak jauh dari ditemukannya FDR dan cashing atau electronic module CVR.
“Lokasi yang kita prediksi dimensi 25x25 meter, dugaan berada di bawah lumpur,” ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya juga sudah membawa alat penipu lumpur, tetapi karena ada aliran lumpur dari sungai maka lokasi tersebut kembali tertutup.
Nurcahyo berharap CVR dapat segera ditemukan karena perannya sangat signifikan terhadap proses investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
“Mudah-mudahan tidak lama menemukan CVR ini. Kalau ditemukan pengaruhnya signifikan karena kami tidak memiliki data apa diskusi pilot bagaimana komunikasi keduanya apa yang terjadi di cockpit. Kita enggak begitu tahu karena enggak ada CVR,” ujarnya.
Baca Juga:
Empat Penumpang Pesawat Sriwijaya Air Jatuh Belum Teridentifikasi
Namun, lanjut dia, apabila pada akhirnya tidak ditemukan maka KNKT tetap akan menggunakan data yang ada untuk merampungkan proses investigasi.
“Kita akan melakukan investigasi dengan menganalisis data yang kita punya. Apabila ada CVR tentunya sangat membantu,” ujarnya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Inspeksi Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Jelang Nataru 2026, KAI dan KNKT Temukan Sejumlah Titik Rawan Longsor
Pesawat Tempur India Jatuh Saat Dubai Airshow, Pilot Tewas di Tempat
Penyebab Jatuhnya Pesawat Jenis GA8 Airvan di Karawang
Pesawat BRO Skydive Indonesia Jatuh dan 'Nyungsep' di Sawah Karawang, Lima Awak Dipastikan Selamat
Hercules Militer Turkiye Jatuh Tewaskan Sedikitnya 20 Orang, Presiden Erdogan Ucapkan Duka Cita
Buntut Tiga Kecelakaan Beruntun, Transjakarta Gandeng KNKT untuk Jamin Keamanan Transportasi Publik Jakarta
Transjakarta 3 Kali Kecelakaan dalam Sebulan, Evaluasi Menyeluruh Gandeng KNKT
Area Pencarian Helikopter Jatuh di Kalsel Seluar 27 Kilometer Persegi, 140 Aparat Dikerahkan
Penjaga Makam Sempat Lihat Pesawat Marsma Fajar Oleng Muter-Muter Terus Jatuh Nyusruk
Pesawat Latih Jatuh di Bogor Kantongi Surat Laik Terbang dari Lanud Atang Sendjaja