Empat Penumpang Pesawat Sriwijaya Air Jatuh Belum Teridentifikasi


Suasana pemakaman lima jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (24/1/2021). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc
MerahPutih.com - Sebanyak empat korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 belum teridentifikasi.
Empat korban tersebut, yakni bayi berumur tujuh bulan bernama Arkana Nadhif Wahyudi, perempuan berusia 57 tahun bernama Razanah, balita berumur dua tahun bernama Daniyah, dan perempuan berusia 46 atas nama Panca Widia Nursanti.
"Itu nama-nama korban yang sampai sekarang jasadnya belum teridentifikasi dari 62 korban yang ada," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan, dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (29/1), dikutip Antara.
Baca Juga:
Operasi Percarian Sriwijaya Air Berhenti, Manajemen Pastikan Penuhi Hak Ahli Waris
Hingga saat ini, jumlah korban yang berhasil diidentifikasi 58 orang. Terbaru, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi tiga jenazah, yakni atas nama Afwan RZ yang merupakan pilot pesawat, dan dua orang penumpang kakak beradik bernama Riyanto dan Suyanto.
Rusdi mengatakan, seluruh jenazah yang teridentifikasi tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Asep Hendradiana mengatakan, operasi identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air akan dialihkan kepada tim post mortem, tim ahli DNA, dan tim rekonsiliasi.
"Operasi DVI full team mulai besok akan dialihkan menjadi operasi yang melibatkan tim post mortem, tim DNA expert, dan tim rekonsiliasi saja. Kegiatan ini akan tetap dilaksanakan sampai dapat dilakukan analisa maksimal terhadap data yang diperoleh," ujar Asep.
Asep mengatakan, hingga saat ini, tim DVI melakukan pemeriksaan terhadap 774 sampel DNA, terdiri dari 174 sampel antemortem dan 570 sampel dari post mortem.
Baca Juga:
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang, terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Area Pencarian Helikopter Jatuh di Kalsel Seluar 27 Kilometer Persegi, 140 Aparat Dikerahkan

Penjaga Makam Sempat Lihat Pesawat Marsma Fajar Oleng Muter-Muter Terus Jatuh Nyusruk

Pesawat Latih Jatuh di Bogor Kantongi Surat Laik Terbang dari Lanud Atang Sendjaja

Profil Marsma Fajar, Pilot F-16 Peraih Tesis Terbaik Unhan yang Gugur Saat Bawa Pesawat Latih

Kronologis Jatuhnya Pesawat Latih yang Tewaskan Marsma Fajar The Red Wolf

TNI AU Berduka Marsma Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor

Pesawat Latih Jatuh di Bogor, TNI AU Konfirmasi 1 Orang Meninggal Dunia

Pesawat Jatuh di Timur Jauh Rusia, Semua Penumpang Tewas

DPR RI Getol Soroti Keselamatan Penerbangan Usai Bencana Maut Air India

Pakar Penerbangan Ungkap Penyebab Pesawat Air India Jatuh, Pilot Diduga Salah Ambil Keputusan
