COVID-19 Melonjak, Pemilihan Ketum Kadin Diusulkan Ditunda


Ketum Kadin Rosan P Roeslani. (Foto: Kadin)
MerahPutih.com- Dorongan penundaan Munas yag salah satunya pemilihan ketua umum organisasi Kamar Dagang dan Industri Indonesua (Kadin) oleh sejumlah anggotanya karena tingginya kasus COVID-19, semakin menyeruak. Alasanya demi kemanusiaan dan tidak akan mengganggu kinerja pengurus.
"Ini bukan urusan dukung mendukung, namun murni alasan kemanusiaan. Jatim sejak awal ingin Munas ditunda dulu, sambil menunggu kasus COVID-19 melandai," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto di Jatim.
Baca Juga:
Dibuka Jokowi, Pemilihan Ketum Kadin Digelar 30 Juni sampai 1 Juli 2021
Pengusaha asal Kota Batu, Jatim, ini mengaku, akan melaporkan bersama pengurus Kadin lainnya yang sepakat menunda pelaksanaan Munas di Kendari, meski sebagian pengurus masih percaya diri akan terlaksananya Munas.
"Kami akan melaporkan ke Mabes Polri keputusan bersama sebagian pengurus Kadin ini, karena Satgas dan Mabes Polri mempunyai kewenangan untuk membubarkan, meski sebagian pengurus masih percaya diri menggelar Munas," katanya.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryani Motik dalam jumpa pers virtual di Jakarta juga menginginkan Munas ditunda demi kemanusiaan.
"Kami tidak ingin Kadin menimbulkan atau membuat klaster baru. Kami tidak ingin sia-sia upaya penanganan COVID-19 yang dilakukan, termasuk vaksinasi gotong royong, padahal itu sudah diapresiasi dunia luar," katanya.
Suryani mengungkapkan, banyak wakil ketua hingga anggota Kadin yang telah terpapar COVID-19, demikian pula orang-orang di sekeliling mereka.
Di sisi lain, sebagai aktivis kemanusiaan, pihaknya memahami banyak rumah sakit memiliki masalah keterbatasan obat, tabung oksigen, hingga tenaga kesehatan yang kerjanya terpaksa harus diforsir di tengah melambungnya kasus COVID-19.
"Oleh karena itu, kami sebenarnya sejak COVID-19 trennya naik dari minggu lalu, sudah inisiatif minta Ketua Umum dan penyelenggara untuk menunda Munas," katanya dikutip Antara.

Suryani menuturkan, permintaan penundaan Munas juga diikuti oleh 6 persen Anggota Luar Biasa (ALB). Permintaan penundaan itu meliputi acara konvensi dan Munas Kadin.
Dengan melambungnya kasus COVID-19, terlebih dengan merebaknya varian delta, Suryani meminta agar Munas Kadin di Kendari ditunda hingga kondisi membaik.
Munas VIII Kadin akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Juni 2021, bergeser dari rencana awal yang semula akan digelar di Bali pada 2-4 Juni 2021. Selain membahas mengenai kebijakan organisasi, dunia usaha dan perekonomian nasional, Munas Kadin juga mengagendakan pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia berikutnya untuk periode 2020-2025. (*)
Baca Juga:
Caketum Kadin Dukung Program Vaksinasi Gotong-Royong
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kadin Nilai Ekspor Indonesia ke AS Bisa Melejit 2 Kali Lipat Berkat Diskon Tarif Gila-gilaan!

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
