COVID-19 Bisa Sebabkan Gejala Anosmia, Apa Itu?


Anosmia sebagai gejala orang yang terjangkit COVID-19. (Foto: Charleston ENT & Allergy)
ANOSMIA pada COVID-19 ditandai dengan hilangnya kemampuan indra penciuman. Gejala ini umumnya muncul sekitar dua sampai 14 hari setelah tubuh terpapar COVID-19. Mengapa anosmia dapat dialami oleh orang yang terkena virus Corona?
Buat yang belum tahu, anosmia merupakan hilangnya fungsi indra penciuman secara total. Orang yang mengalami anosmia tidak bisa mencium aroma apa pun, baik aroma bunga atau parfum maupun bau tidak sedap, seperti bau busuk dan amis.
Sejauh ini, beberapa studi dan laporan kasus menjukkan bahwa anosmia merupakan salah satu keluhan yang dialami oleh penderita COVID-19, walaupun gejala ini tidak selalu muncul. Mengutip laman Alodokter, anosmia umumnya disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di rongga hidung yang membuat bau atau aroma tertentu tidak bisa terdeteksi oleh saraf.
Baca juga:

Anosmia juga bisa terjadi karena adanya masalah pada sistem saraf yang berfungsi untuk mendeteksi aroma atau bau. Namun hingga saat ini, masih belum diketahui apa penyebab timbulnya gejala anosmia. Ada dugaan mengatakan, kondisi ini terjadi akibat peradangan di rongga hidung ketika COVID-19 terhirup masuk.
Menurut beberapa penelitian, anosmia cenderung muncul di masa awal infeksi dan biasanya akan pilih dalam waktu 28 hari. Anosmia pada COVID-19 juga sering disertai dengan dysgeusia atau gangguan indra pengecap.
Orang yang terjangki COVID-19 bisa kehilangan nafsu makan, bahkan penurunan berat badan. Semakin parah kondisi yang terjadi, semakin buruk pula gangguan pada inda pengecap.
Baca juga:

Selain menyebabkan anosmia, penyakit COVID-19 juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain, seperti demam, batuk kering, sakit kepala, mual, muntah, hingga diare. Tingkat keparahan gejala COVID-19 pun beragam, ada yang tidak mengalami gejala apa pun, ada juga yang mengalami gejala berat, seperti sesak napas.
Di masa pandemi seperti saat ini, kamu perlu waspada jika mengalami gejala COVID-19, termasuk anosmia. Kamu juga patut lebih berhati-hati apabila memiliki riwayat kontak atau sering bepergian ke tempat ramai. Jika merasakan gejala anosmia atau apa pun itu, segera lakukan isolasi mandiri dan cukupi waktu istirahat, serta minum air putih lebih banyak. (and)
Baca juga:
Tentang Delirium, Gejala Baru COVID-19 pada Pasien Usia Lanjut
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
