Cerita Dokter Bedah soal Corrective Surgery Aprilia Manganang


Penampilan baru Aprilia Manganang (tengah) didampingi KASAD TNI AD Jenderal Andika Perkasa dan istrinya Yetty Andika Perkasa di Mabesad TNI AD, Jumat (18/3). Foto: MP/Kanu
MerahPutih.com - Dokter bedah RSPAD Gatot Soebroto, Kolonel CKM dr Guntoro, menjadi salah satu saksi ahli di sidang pergantian nama dan status jenis kelamin Serda Aprilia Santini Manganang.
Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara dilakukan secara virtual, pada Jumat (19/3).
Guntoro mengatakan melakukan pemeriksaan kepada Manganang pada (9/3). Saat itu, dia membuka seluruh pakaian Manganang.
Baca Juga
"Saya buka pakaiannya, dada bidang, saya periksa di situ ada penis. Dengan ukuran memang lebih kecil dari normal sekitar 4 cm panjang diameter 2 cm. Kemudian saya dapatkan kantong buah zakar, dua buah zakar," ujar Guntoro saat memberikan keterangan, Jumat (19/3).
Selain itu, Guntoro juga menyebut saluran air kencing dan sperma berada di bawah kantong buah zakar. Kondisi tersebut disebut sebagai hipospadia.
"Kemudian saluran kecil tubuh dari penis normal, tapi di bawah dari kantong buah kemaluan jadi secara fisik sebagai hipospadia," katanya.
Karena saluran di bawah kemaluan ketika kencing jongkok, melihat sikap ini posisi kencing ini menyatakan dia seorang wanita.

Setelah itu, tim dokter kemudian melakukan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Hasilnya tidak ditemukan rahim di tubuh Manganang.
"Setelah itu kita lakukan pemeriksaan MRI, periksa rongga panggul tidak ditemukan rahim, indung telur, dan vagina. Kita menemukan prostat dan itu dimiliki hanya laki-laki," imbuhnya.
Amasya Manganang, kakak dari Serda Aprilia Santini Manganang juga mengidap penyakit hipospadia.
Hal itu diungkap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Amasya curhat, 'bapak, saya juga ingin diperiksa'. Kami siap," ujar Andika.
Andika mengatakan pihaknya kemudian melakukan pemeriksaan medis kepada Amasya. Pemeriksaan itu dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Dari hasil pemeriksaan, Amasya diketahui memiliki penyakit hipospadias. Penyakit itu sama dengan adiknya, Aprilia Manganang.
"Hasilnya ternyata sangat mirip. Hasil pemeriksaan Amasya tidak seberuntung kita, sakit juga," katanya.
Andika mengatakan Amasya juga perlu menjalani corrective surgery sampai dua kali. Tindakan itu juga sama dengan apa yang dijalani Aprilia Manganang.
Saat ini, Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara sedang menggelar sidang permohonan pergantian nama dan status jenis kelamin Aprilia Manganang. Sidang tersebut digelar secara online.
Aprilia Manganang selaku pemohon memberikan kuasa untuk menghadiri sidang. Aprilia Manganang saat ini mengikuti sidang secara virtual di Mabes TNI AD. (Knu)
Baca Juga
TNI AD Bantu Aprilia Manganang Ubah Jenis Kelamin dari Perempuan ke Laki-laki
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Mengenal Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan yang Pernah jadi ‘Tameng Hidup’ Presiden Kedua RI Soeharto

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan

Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah

Perwira Muda Lulusan Akmil Diduga Otak Penganiayaan Prada Lucky hingga Tewas, DPR: Panglima TNI Harus Beri Petunjuk Hubungan Sehat Senior-Junior

Dicetuskan Dudung, Proyek Rumah Prajurit TNI AD Mangkrak, Komisi I DPR Akan Panggil Panglima TNI atau KSAD

Menko Polkam Budi Gunawan Awasi Pengusutan Kematian Prada Lucky, Janji Transparan

Indentitas Tersangka Perwira yang Izinkan 'Pembinaan' ke Prada Lucky Masih Dirahasiakan

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025
