Cerita Calon Pengantin Harap-Harap Cemas Nikah Saat Pandemi COVID-19

Ilustrasi. (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)
Merahputih.com - Resepsi pernikahan merupakan sebuah kegiatan yang diinginkan dua sejoli antara pria dan wanita dalam meramaikan kebahagian menyambut 'bahtera rumah tangga'.
Pemprov DKI Jakarta pun memberikan lampu hijau bagi gedung yang ingin menggelar acara resepsi pernikahan di tengah pandemi virus corona.
Salah satu calon pengantin bernama Nurul (25), mengaku senang dengan keputusan Pemda DKI yang mengizinkan lagi kegiatan resepsi pernikahan di gedung. Mengingat Nurul akan melangsungkan resepsi pernikahan di gedung wilayah Jakarta Timur pada 12 Desember 2020 mendatang.
Baca Juga:
Pemprov DKI Izinkan Resepsi Pernikahan di Gedung, PDIP: Tamu Wajib Dibatasi
Nurul mengaku, ia pernah merasa takut dengan kondisi saat pandemi COVID-19 saat ini. Yang dikhawatirkan setelah membayar DP gedung di bulan Desember, pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan PSBB artinya semua kegiatan di luar 11 bidang yang ditentukan tidak diperbolehkan dibuka.
"Sempat takut. Takutnya pas saya sudah DP Pemprov perpanjang PSBB. Ibu saya ambil bulan Desember kan vaksin mau kelar tuh November, ya sudahlah," ucap Nurul saat berbincang Merahputih.com, Selasa (10/11).
Nurul akan mengikuti semua aturan yang ditetapkan pihak gedung. Pihak gedung sendiri sudah mendapatkan arahan Pemprov DKI.

Bila pihak gedung nantinya memberlakukan pembatasan jumlah yang hanya 50 persen tamu dari kapasitas gedung, ia siap menaatinya.
"50 persen dari kapasitas. Kapasitas 1200, jadi cuma bisa 600 tamu. Undangan berarti disebar 300 undangan," ungkapnya.
Nurul akan legowo menerima aturan itu, daripada semua acara dan fasilitas yang sudah direncanakan secara matang nantinya sia-sia. Seperti souvernir, ibunya sudah membeli dari jauh-jauh hari dan sudah diberi tanggal acara pernikahan. Jika DKI melarang resepsi souvenir itu pun akan mubazir.
Untuk masalah tamu yang dibatasi, Nurul beserta calon suami Adi (38) akan membaginya secara rata antara kedua belah keluarga.
Tak hanya dibatasi jumlah tamu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI, membuat aturan lain seperti tidak boleh makan prasmanan, makanan tamu harus dilayani, semua tamu harus duduk di bangku yang disediakan, dan tamu tidak boleh wara-wiri.
Baca Juga:
Pemprov DKI Izinkan Resepsi Pernikahan di Kampung, Ini Persyaratannya
Aturan yang ditetapkan akan diikuti Nurul dan calon suaminya, agar ia bisa menggelar acara resepsi pernikahan di tengah wabah COVID-19.
"Apapun aturan yang diberlakukan pemerintah saya pasti ikutin. Untuk dibolehin resepsi, kan sebelum-sebelumnya ga boleh," paparnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
