Ceria Kedepankan Good Mining Practice Bangun Ekosistem EV Battery


Corporate Secretary PT Ceria Nugraha Indotama, Imelda Kiagoes. (Foto: Ceria)
MerahPutih.com - Pemerintah telah menetapkan sektor transportasi menjadi fokus dari program transisi ke energi terbarukan, salah satunya melalui penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.
Industri baterai berbasis nikel saat ini, terus menunjukkan harapan positif. Hal tersebut terlihat dalam acara International Battery Summit (IBS) 2023 yang diprakarsai PT Ceria Nugraha Indotama, National Battery Research Institute (NBRI), dan stakeholder terkait.
Baca Juga:
KADIN Siapkan Rencana Aksi Industri Baterai Kendaraan Listrik dengan Australia
Percepatan transisi energi ke energi yang lebih bersih dengan ekosistem EV Battery yang didukung industri nikel sangat diperlukan.
Corporate Secretary PT Ceria Nugraha Indotama, Imelda Kiagoes menuturkan, pihaknya berkontribusi dalam pengembangan teknologi baterai yang potensial menggerakkan dunia yang berkelanjutan.
Dalam proyeknya, Ceria mengedepankan energi terbarukan secara konsisten dalam menjalankan good mining practice di setiap operasinya.
"Kami beroperasi di Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara," jelasnya.
Smelter Ceria merupakan perusahaan bidang pengoalahan nikel yang kepemilikannya 100 persen nasional. Walau begitu, memiliki tim berpengalaman dalam bidang pertambangan selama lebih dari 20 tahun.
Menurutnya, saat ini Ceria telah dicanangkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sekaligus menjadi Obyek Vital Nasional (Obvitnas). Izin Usaha Pertambangan dengan memiliki dua terminal khusus.
"Kami fokus menyelesaikan pabrik pengolahan dan pemurnian Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF)," paparnya.
Percepatan transisi energi ke energi yang lebih bersih, serta mengedepankan tambang nikel dan kobalt, sekaligus pengolahan nikel diperlukan. Ceria memposisikan sebagai pemain yang kompetitif baik di pasar nikel maupun industri baterai EV.
"Dalam bekerja kami juga fokus dalam Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) sekaligus pengembangan komunitas masyarakat sekitar perusahaan," paparnya.
Moderator Adianto P. Simamora menuturkan, semua pihak tentunya bisa belajar dari Ceria, karena perusahaan ini merupakan satu-satunya Smelter yang 100 persen lokal.

Internasional Battery Summit (IBS) 2023 merupakan acara yang pertama kali digelar di Indonesia. Yang membahas berbagai topik proyek dan industri baterai EV. Inovasi, teknologi, dan bahkan hingga kebijakan dan regulasinya.
Saat ini, sektor pertambangan dan baterai Indonesia berupaya menjawab permintaan global untuk energi yang bersih.
IBS 2023 yang mengangkat tema Battery as a core technology for accelerating clean energy transition bertujuan mempertemukan pihak industri, pemerintahan, dan publik untuk mendiskusikan implementasi ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Indonesia di masa depan.
IBS 2023 membahas topik utama mengenai proyek dan industri baterai terbaru di Indonesia dan internasional dari hulu, tengah hingga hilir.
Baca Juga:
Hyundai Mulai Pembangunan Pabrik Sistem Baterai di Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pabrik Terintegrasi Baterai Kendaraan Listrik di Karawang Serap Investasi Rp 100 Triliun, Diklaim Serap 8 Ribu Pekerja

Legislator Sebut Pencabutan Izin Tambang di Raja Ampat Bentuk Kehati-hatian Prabowo Terhadap Lingkungan

PT GAG Nikel Lolos Sanksi, Ketua Komisi VII Tegaskan IUP-nya Bukan Muncul Sekonyong-konyong

Pemerintah Hentikan Izin Pertambangan di Raja Ampat, Jaga Komitmen Pelestarian Lingkungan

Pulau Gag Aman, PT GAG Nikel Tetap Beroperasi di Raja Ampat

4 Izin Usaha Pertambangan Nikel di Raja Ampat Dicabut, Kecuali PT Gag Nikel

Cemari Raja Ampat, Bahlil Diminta Tindak Tegas Perusahaan Tambang Nikel

Praktik Tambang Nikel di Raja Ampat Bentuk Pelanggaran Undang-Undang Menurut Pengamat

Bantah Tambang Nikel di Raja Ampat Merusak Alam, Gubernur Klaim Warga Justru Minta Proyek Dilanjutkan

Tutup Pintu Negosiasi, Senator Papua Tuntut Tambang Nikel Raja Ampat Ditutup Total
