CEO Snapchat Senang AS Blokir TikTok
Spiegel (kanan) senang dengan rencana pemblokiran TikTok. (Foto: Instagram/@mirandakerr)
BERBAGAI platform media sosial tengah berupaya keras mempertahankan pengguna mereka terutama yang Gen Z agar menetap atau tidak berpindah ke platform lain, utamanya TikTok. Kabar tentang legislator AS yang tengah mempertimbangkan memblokir TikTok di AS, rupanya membuat CEO Snapchat Evan Spiegel senang.
Snapchat menanggapi tekanan pertumbuhan besar-besaran TikTok dengan meluncurkan fitur umpan video. Berbagai cara juga sudah dilakukan Snapchat untuk bertarung dengan TikTok. Tentu, larangan terhadap TikTok di AS akan sangat membantu Snapchat untuk terus berkembang.
Tak hanya Snapchat, Meta juga menjadi salah satu perusahaan yang paling terancam oleh popularitas TikTok. Saat jurnalis Kara Swisher bertanya kepada Spiegel tentang rencana larangan terhadpa TikTok, ia menjawab, "Kami menyukainya."
Baca juga:
Snapchat Luncurkan Pengalaman AR untuk Ramadan Lebih Berkesan
Namun Spiegel juga mengakui preseden berbahaya bagi platform sosial lainnya jika Kongres benar-benar berhasil melarang TikTok. TikTok berada dalam situasi unik karena kepemilikannya di China, yang terbukti bermasalah bagi reputasi perusahaan di kalangan pejabat pemerintah AS.
“Penting bagi kami untuk berpikir dan benar-benar mengembangkan kerangka peraturan untuk mengatasi masalah keamanan, terutama seputar teknologi. Saya pikir berdasarkan informasi yang tersedia untuk umum, ada masalah keamanan nasional yang sah," kata Spiegel seperti dikutip TechCrunch, Kamis (20/4).
Masih belum ada bukti pejabat pemerintah China mengakses data pengguna TikTok, namun ByteDance selaku perusahaan induk TikTok dikabarkan telah berkali-kali mengakses data pengguna TikTok di AS, seperti dilaporkan BuzzFeed News.
Baca juga:
Zoom dan Snapchat Hadirkan Fitur Kartun agar Meeting Tidak Membosankan
Snapchat Spotlight sekarang memiliki 350 juta pengguna bulanan, masih tertinggal dari pesaing utamanya TikTok yang mencapai 1 miliar pengguna per bulan. Sementara, YouTube Shorts masih menjadi yang tertinggi dengan laporan 1,5 miliar pemirsa yang masuk setiap bulan.
Namun, Snap masih berinvestasi besar-besaran dalam pengalaman AR dan AI untuk membedakan dirinya. Platform ini menekankan bagaimana teknologi AR dapat membantu mendorong penjualan ritel online dan tatap muka , karena konsumen dapat menggunakan AR untuk mencoba pakaian dan aksesori.
TikTok belum terlalu sukses dalam e-commerce di Barat, jadi produk AR khusus belanja Snap dapat membuatnya lebih menarik bagi mitra merek dan konsumen. Snap bergerak cepat, tetapi langkah cepat tentu ada harganya dan mereka harus berhati-hati dengan masalah keamanan dan keselamatan. (waf)
Baca juga:
Snapchat Hadirkan 'Spotlight' Untuk Libas TikTok ?
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos