19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Perdana Menteri Khadga Prasad Oli mengundurkan diri setelah demonstrasi besar tewaskan 19 orang.(foto: Instagram @thetrendoindia)
MERAHPUTIH.COM — DEMONSTRASI besar yang menewaskan 19 orang di Nepal berujung pengunduran diri perdana menteri negara tersebut. Pengunduran diri itu diumumkan Perdana Menteri Nepal pada Selasa (9/9), setelah protes terhadap larangan media sosial yang berlangsung singkat berubah semakin keras dan meluas menjadi kritik terhadap pemerintahannya serta tuduhan korupsi di kalangan elite politik ‘Negeri Himalaya’ itu.
Demonstrasi yang dipimpin anak muda marah akibat pemblokiran beberapa situs media sosial mengguncang ibu kota Nepal sehari sebelumnya. Dalam demontrasi itu, polisi disebut melepaskan tembakan ke arah massa dan menewaskan 19 orang.
Larangan terhadap media sosial itu akhirnya dicabut pada Selasa (9/9). Namun, protes berlanjut. Para demonstran membakar rumah sejumlah pemimpin teratas Nepal serta gedung parlemen. Bandara di ibu kota Kathmandu ditutup. Helikopter militer digunakan untuk mengevakuasi beberapa menteri ke tempat aman. Ketika protes semakin memanas, Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Oli menyatakan pengunduran diri.
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah. Namun, bahkan setelah situs-situs itu kembali beroperasi, aksi massa tetap berlanjut. Aksi itu dipicu kemarahan atas kematian para pengunjuk rasa di tangan polisi serta frustrasi yang semakin besar terhadap elite politik di negara yang terjepit antara China dan India itu.
Baca juga:
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Secara khusus, banyak anak muda marah karena anak-anak para pemimpin politik, yang disebut ‘Nepo Kids’, tampak menikmati gaya hidup mewah dan berbagai privilese, sedangkan sebagian besar pemuda kesulitan mencari pekerjaan. Dengan tingkat pengangguran pemuda mencapai 20 persen tahun lalu, menurut Bank Dunia, pemerintah Nepal memperkirakan lebih dari 2.000 anak muda meninggalkan negara itu setiap hari untuk mencari pekerjaan di Timur Tengah atau Asia Tenggara.
“Saya datang untuk memprotes korupsi besar-besaran di negara kami. Negara ini sudah begitu parah sampai-sampai bagi kami kaum muda tidak ada alasan untuk bertahan,” kata Bishnu Thapa Chetri, seorang mahasiswa.
Pada Selasa, video yang dibagikan di media sosial menunjukkan para demonstran menyerang kediaman para pemimpin politik utama di dalam dan sekitar ibu kota Kathmandu. Rumah pribadi Oli termasuk di antara yang dibakar, begitu juga rumah presiden, menteri dalam negeri, serta pemimpin partai terbesar di negara itu, Nepali Congress, yang merupakan bagian dari koalisi pemerintah. Keluarga Oli saat itu berada di kediaman resmi. Rumah pemimpin oposisi Partai Komunis Nepal (Maois) juga ikut dibakar.
Sebelum mundur, Oli mengatakan ia akan membentuk komite penyelidikan yang akan menyerahkan laporan mengenai penembakan itu dalam 15 hari. Ia menambahkan, kompensasi akan diberikan kepada keluarga korban jiwa dan korban luka akan mendapatkan perawatan gratis.(dwi)
Baca juga:
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Bagikan
Berita Terkait
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
Delpedro Kalah Praperadilan, Ibunya Histeris: Anakku Tak Bersalah, Ku Tuntut di Akhirat
Kalah Praperadilan, Status Aktivis Delpedro Marhaen Tetap Tersangka
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya