Kesehatan

Cek Kesehatan Wabah Polio Bersama Alodokter

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 29 November 2022
Cek Kesehatan Wabah Polio Bersama Alodokter

Waspada wabah polio. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi mendeklarasikan kejadian luar biasa (KLB) polio di seluruh provinsi Indonesia. Hal itu dilakukan setelah penemuan satu kasus di Aceh yang terjadi pada seorang anak berusia tujuh tahun awal November lalu.

Penemuan kasus ini terjadi seiring dengan penurunan cakupan imunisasi di provinsi tersebut selama 10 tahun terakhir. Ditambah pula imunisasi dasar yang gagal memenuhi target di luar Pulau Jawa setelah terhambat dua tahun pandemi.

Indonesia mendapatkan status bebas polio dari WHO pada 2014. Namun, pemerintah dan instansi kesehatan terkait masih terus mengawasi untuk kasus lumpuh layu (flacid paralysis). Namun, karena kasus anyar baru-baru ini, pemerintah sepakat untuk menyatakan KLB Polio di seluruh Indonesia.

Medical Content Marketing Senior Manager dari Alodokter, dr Abi Noya, menjelaskan mengenai penyebab anak-anak yang terkena wabah polio.

Baca juga:

Kemenkes akan Lakukan Vaksinasi Polio Massal di Pidie Pekan Depan

Cek Kesehatan Wabah Polio Bersama Alodokter
Periksakan anak ke dokter secara berkala. (Foto: Alodokter)


"Polio adalah sebuah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan infeksi virus yang sangat menular, tapi bisa dicegah melalui imunisasi polio. Makanya, kalau anak tidak mendapatkan imunisasi polio, ia akan lebih berisiko terserang polio dan menyebarkannya ke anak yang lain," kata Abi, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Selasa (29/11).

Penyebaran virus polio, lanjut Abi, dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga dapat menyebar melalui percikan air liur ketika batuk atau bersin, meski lebih jarang terjadi. Setelah seseorang terpapar virus polio, virus ini dapat menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah.

Seperti dilansir Alodokter, gejala penderita polio biasanya sering tidak disadari karena hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali. Berdasarkan gejalanya, terdapat dua jenis polio, yakni polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (nonparalisis) dan polio yang menyebabkan kelumpuhan (paralisis).

Abi menegaskan, jika sudah terkena polio, penanganannya akan sulit dilakukan, terlebih hingga kini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan polio sepenuhnya. Berikut dua tips mencegah polio dari Alodokter bagi para orangtua di Indonesia.

Baca juga:

Dinkes DKI Pastikan Belum Menemukan Kasus Polio di Jakarta

Cek Kesehatan Wabah Polio Bersama Alodokter
Platform telemedisin Alodokter. (Foto: Alodokter)

1. Berikan imunisasi bagi buah hati tercinta

Pencegahan polio dapat dilakukan dengan melakukan imunisasi polio. Vaksin polio mampu memberikan anak kekebalan terhadap penyakit polio, secara aman dan efektif. Tanpa imunisasi polio, anak menjadi rentan terinfeksi polio dan juga berisiko menyebarkannya kepada anak-anak lain di sekitarnya.

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, vaksin polio oral (OPV) yang diteteskan ke mulut bayi, dapat diberikan segera setelah lahir. Kemudian saat usia dua, tiga, empat, dan 18 bulan. Untuk memastikan kebutuhan imunisasi anak sesuai usianya, orang tua dapat mengunjungi puskesmas maupun posyandu di sekitar tempat tinggal.

2. Periksakan si kecil ke dokter anak secara berkala

Memeriksakan si kecil ke dokter anak penting untuk membantu orang tua memantau tumbuh kembangnya secara saksama. Hal ini juga bermanfaat untuk mengantisipasi jika terdapat suatu kondisi maupun penyakit, yang tanda atau gejalanya sulit dikenali oleh orang awam, termasuk polio. Jika anak menunjukkan gejala-gejala polio, ada baiknya untuk segera memeriksakannya ke dokter anak.

“Sebagai langkah awal, orang tua juga bisa memanfaatkan layanan telemedisin untuk berkonsultasi dengan dokter anak, seperti yang ada pada Alodokter. Baik untuk mencari tahu lebih lanjut seputar polio, imunisasi anak, maupun untuk mewaspadai kemungkinan gejala polio pada anak. Akses konsultasi instan ini bisa diakses kapan saja dan di mana saja," tutup Abi. (and)

Baca juga:

Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Lakukan Vaksinasi Polio

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan