Cegah Stunting Gencarkan Kampanye Gizi Seimbang
Upaya yang berkesinambungan untuk memperbaiki kesehatan dan gizi sejak dini diperlukan dukungan banyak pihak. (freepik/jcomp)
HARI demi hari, kasus balita idap stunting menjadi salah satu permasalahan di bidang kesehatan. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan tahun 2021 menyebutkan bahwa 24,5% balita di Jawa Barat mengalami stunting.
Salah satu yang menjadi penyebab gangguan pertumbuhan pada balita ini adalah anemia pada ibu hamil. Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
Baca Juga:
Gelaran Kampanye Gizi Seimbang dan juga Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat dan sekaligus mendapat penghargaan dari rekor MURI sebagai “Minum Tablet Tambah Darah Serentak oleh Peserta Terbanyak”. Kampanye ini didukung juga oleh PT Phapros Tbk yang merupakan bagian dari keluarga besar Holding BUMN Farmasi yang memiliki komitmen dalam pencegahan stunting.
Direktur Pemasaran Phapros, Imelda Alini Pohan, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting. “Angka stunting memang terus menurun setiap tahunnya, tapi masyarakat harus tetap teredukasi dengan baik agar tidak ada lagi balita stunting dimasa yang akan datang,” ujarnya.
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dilakukan kepada lebih dari 1,5 juta orang atau 70 persen remaja putri di Propinsi Jawa Barat dari 70 persen satuan pendidikan (11/8). Pemberian TTD ini bertujuan agar para remaja putri bisa terhindar dari anemia.
Baca Juga:
Melansir berita pers tertulis, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK (K) mengatakan prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat dikategorikan tinggi pada tahun 2021 lalu dan menargetkan Jabar zero new stunting pada 2023. Untuk mengatasi hal itu, perlu dilakukan gerakan bersama antara pemerintah daerah, camat, kades/ lurah yang menyasar remaja, ibu hamil anemia dan kurang energi kronis (KEK) dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif.
Pemberian tablet tambah darah (TTD) dan screening anemia menjadi salah satu yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam menangani stunting dengan menyasar remaja putri. Selain itu pemberian TTD juga diberikan kepada ibu hamil, disertai pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan.
Upaya yang berkesinambungan untuk memperbaiki kesehatan dan gizi sejak dini diperlukan kerjasama berbagai pihak. Remaja putri sehat, ibu hamil kuat, maka balita pun tidak akan idap stunting. Indonesia bebas stunting pun akan tercapai. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan