Cegah Stunting Gencarkan Kampanye Gizi Seimbang

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 13 Agustus 2022
Cegah Stunting Gencarkan Kampanye Gizi Seimbang

Upaya yang berkesinambungan untuk memperbaiki kesehatan dan gizi sejak dini diperlukan dukungan banyak pihak. (freepik/jcomp)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HARI demi hari, kasus balita idap stunting menjadi salah satu permasalahan di bidang kesehatan. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan tahun 2021 menyebutkan bahwa 24,5% balita di Jawa Barat mengalami stunting.

Salah satu yang menjadi penyebab gangguan pertumbuhan pada balita ini adalah anemia pada ibu hamil. Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.

Baca Juga:

Waspada Stunting pada Remaja

anak
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat dan PT Phapros Tbk gelar Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD). (Phapros)

Gelaran Kampanye Gizi Seimbang dan juga Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat dan sekaligus mendapat penghargaan dari rekor MURI sebagai “Minum Tablet Tambah Darah Serentak oleh Peserta Terbanyak”. Kampanye ini didukung juga oleh PT Phapros Tbk yang merupakan bagian dari keluarga besar Holding BUMN Farmasi yang memiliki komitmen dalam pencegahan stunting.

Direktur Pemasaran Phapros, Imelda Alini Pohan, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting. “Angka stunting memang terus menurun setiap tahunnya, tapi masyarakat harus tetap teredukasi dengan baik agar tidak ada lagi balita stunting dimasa yang akan datang,” ujarnya.

Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dilakukan kepada lebih dari 1,5 juta orang atau 70 persen remaja putri di Propinsi Jawa Barat dari 70 persen satuan pendidikan (11/8). Pemberian TTD ini bertujuan agar para remaja putri bisa terhindar dari anemia.

Baca Juga:

Ancaman Stunting Ada Sejak Anak Dalam Kandungan

anak
Tercatat 24,5% balita di Jawa Barat mengalami stunting. (freepik/jcomp)

Melansir berita pers tertulis, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK (K) mengatakan prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat dikategorikan tinggi pada tahun 2021 lalu dan menargetkan Jabar zero new stunting pada 2023. Untuk mengatasi hal itu, perlu dilakukan gerakan bersama antara pemerintah daerah, camat, kades/ lurah yang menyasar remaja, ibu hamil anemia dan kurang energi kronis (KEK) dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif.

Pemberian tablet tambah darah (TTD) dan screening anemia menjadi salah satu yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam menangani stunting dengan menyasar remaja putri. Selain itu pemberian TTD juga diberikan kepada ibu hamil, disertai pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan.

Upaya yang berkesinambungan untuk memperbaiki kesehatan dan gizi sejak dini diperlukan kerjasama berbagai pihak. Remaja putri sehat, ibu hamil kuat, maka balita pun tidak akan idap stunting. Indonesia bebas stunting pun akan tercapai. (DGS)

Baca Juga:

Sering Dianggap Sama, Stunting dan Pendek Ternyata Berbeda

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan