Sering Dianggap Sama, Stunting dan Pendek Ternyata Berbeda

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 05 Agustus 2020
Sering Dianggap Sama, Stunting dan Pendek Ternyata Berbeda

Ada beberapa perbedaan dari segi tertentu. (Foto: Unsplash Ben Wicks)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGIAN orang menganggap stunting dan pendek adalah hal sama. Hal ini dikarenakan sama-sama identik dengan tubuh yang tidak tinggi. Kedua kondisi tubuh ini nyatanya beda. Perbedaan tersebut juga akan memengaruhi cara menanganinya.

Seorang anak dikatakan memiliki gizi baik ketika tinggi badan sesuai dengan berat badannya, atau tinggi badan setara dengan usianya. Mengutip laman Hellosehat, berikut perbedaan stunting dan pendek:

Baca juga:

Manfaat Weighted Blanket untuk Kesehatan Mental

1. Dari segi penyebab

Anak bertubuh pendek biasanya disebabkan karena faktor genetik. (Foto: Unsplash/Markus Spiske)

Menurut Kementrian Kesehatan RI, stunting adalah suatu kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umur.

Sederhananya, stunting adalah kondisi anak yang mengalami gangguan sehingga tubuhnya lebih pendek dari sebagaimana mestinya.

Tidak hanya asupan gizi, stunting juga disebabkan oleh adanya penyakit infeksi berulang dan berat badan lahir rendah (BBLR). Ibu hamil yang tidak memperhatikan asupan gizi akan berisiko pada pertumbuhan si anak, sehingga menyebabkan stunting.

Sementara anak dengan tubuh pendek biasanya tidak disebabkan oleh asupan gizi, penyakit infeksi, dan BBLR. Faktor penyebabnya adalah genetik alias keturunan dari orang tua yang juga bertubuh pendek. Pasalnya, tubuh pendek menjadi ciri yang paling mudah diturunkan dari orang tua ke anak.

2. Gejala dan kondisi

Stunting sebenarnya sudah terhambat sejak dulu. (Foto Unsplash Ben White)

Jika dilihat dari segi fisik, sekilas tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan sama-sama membuat ukuran tinggi badan cenderung berada di bawah rata-rata, bahkan susah bertambah tinggi. Namun jika dilakukan pemeriksaan, tumbuh kembang anak yang mengalami stunting sebenarnya sudah terhambat sejak dulu.

Ada beberapa gejala yang menandakan stunting, seperti berat badan rendah, mengalami hambatan pertumbuhan tulang, anak gampang terkena penyakit infeksi, dan tinggi badan tidak setara dengan teman-teman seusianya.

Sedangkan anak bertubuh pendek biasa, hanya akan bertubuh pendek. Namun, berat badannya tidak selalu rendah, bahkan bisa saja lebih.

Baca juga:

Memulai Berkebun untuk Mengobati Anxiety

3. Dampak jangka panjang

Dampak jangka panjang stunting adalah berujung pada risiko postur pertumbuhan anak tidak optimal saat dewasa. (Foto: Unsplash Gabriel Baranski)

Berdasarkan Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan dari Kemenkes RI, stunting bisa menimbulkan dampak jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek, anak menjadi mudah sakit, serta perkembang kognitif, motorik, dan verbalnya kurang optimal. Sedangkan jangka panjangnya, stunting dapat berujung pada risiko postur pertumbuhan anak tidak optimal saat dewasa.

Umumnya, anak yang bertubuh pendek tidak terganggu kemampuan otaknya. Anak yang tubuhnya pendek biasa, dampak jangka panjangnya hanya akan membuat tinggi badan anak tidak setara dengan teman-temannya. Meski memiliki risiko masalah kesehatan tertentu, tidak berpengaruh pada penurunan kemampuan kognitifnya.

4. Penanganan

Orang tua dianjurkan memberikan ASI pada anak yang mengalami stunting. (Foto Unsplash Ashton Bingham)

Pada anak tubuh pendek biasa, tidak ada upaya khusus yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh anak yang pendek ini pada dasarnya tidak berbahaya atau mengancam kesehatannya.

Saat anak mengalami stunting dan terdeteksi sejak dini, orang tua dianjurkan untuk menerapkan pola asuh yang tepat. Seperti pemberian ASI eksklusif selama enam bulan penuh dan makanan pendamping ASI. (and)

Baca juga:

Tidur Bisa Buat Badan Kamu Ideal

#Kesehatan #Tubuh Ideal
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan