Cegah Pneumonia pada Anak Lewat Vaksin PCV 15

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 12 Januari 2024
Cegah Pneumonia pada Anak Lewat Vaksin PCV 15

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan protokol kesehatan. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RISIKO penyakit pneumonia dinilai masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, khususnya pada usia balita. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai bakteri antara lain Streptococus pneumonia, Hemophilus influenza, Staphylococcus aureus, Streptococcus grup B, serta kuman atipikal seperti klamidin dan Mycoplasma.

Menurut data yang disampaikan oleh UNICEF, terdapat 14,5 persen kematian pada bayi dan lima persen pada balita yang disebabkan oleh pneumonia. Dokter spesialis anak di Klinik First Care dr. Lindana Sastra, Sp.A mengatakan, tingginya angka tersebut dipicu oleh sejumlah faktor seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, tidak mendapatkan ASI yang adekuat, malnutrisi, defisiensi vitamin A, polusi udara, dan tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap.

"Pentingnya imunisasi utk mencegah risiko penyakit pneumonia tersebut. Orang tua tidak perlu khawatir karena gejalanya yang cenderung ringan seperti demam dan batuk, serta tidak disertai dengan kesulitan bernafas," kata Lindana, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (11/1).

Baca juga:

Ribuan Balita di Surabaya Terserang Pneumonia

Cegah Pneumonia pada Anak Lewat Vaksin PCV 15
dr. Lindana Sastra, Sp,A. (Foto: First Care)

Namun apabila anak menunjukkan tanda-tanda gelisah, demam tinggi, terutama jika disertai dengan kesulitan bernafas maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Sastra menambahkan, tidak ada vaksin khusus untuk Mycoplasma Pneumonia. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan protokol kesehatan, menerapkan etika ketika batuk dan bersin hingga rutin mencuci tangan. Selain itu, terkait pemberian vaksin, vaksinasi Pneumokokus pada anak juga terus berkembang mulai dari vaksin PCV 7, PCV 10, PCV 13 dan yang terbaru PCV 15.

Sebelumnya pada Juni 2022, Advisort Committee on Immunization Practices (ACIP, USA) telah merekomendasikan penggunaan PCV 15 sebagai pilihan vaksinasi pneumokokus pada anak usia di bawah 19 tahun selain PCV 13.

Baca juga:

Dinkes Didesak Gerak Cepat Tangani Mycroplasma Pneumonia di Jakarta

Cegah Pneumonia pada Anak Lewat Vaksin PCV 15
First Care menyediakan vaksin PCV 15. (Foto: First Care)


“Sementara itu untuk pencegahan pneumonia secara keseluruhan bisa menggunakan Vaksinasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang sejak bayi secara berkala," tambahnya.

Saat ini, Klinik First Care menyediakan vaksin PCV dengan serotype 15, yang direkomendasikan oleh banyak ahli kesehatan untuk melindungi anak-anak dari penyakit ini. Dalam kasus ini, First Care juga memiliki serangkaian perawatan berbasis preventif yang dapat digunakan oleh semua orang tua di Indonesia.

Tidak hanya vaksin PCV, tetapi juga DPT dan influenza untuk anak-anak termasuk dewasa yang bisa didapatkan melalui layanan walk-in ke Klinik First Care dengan melakukan reservasi terlebih dahulu. (and)

Baca juga:

Aerobik Bisa Kurangi Risiko Pneumonia

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan