Cegah Penularan Pneumonia, Jangan Asal Cium Bayi

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 13 November 2020
Cegah Penularan Pneumonia, Jangan Asal Cium Bayi

Anak bisa tertular pneumonia jika asal mencium mereka. (Foto: Pixabay/Thor_Deichmann)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JANGAN asal mencium bayi atau balita ketika kamu sedang batuk atau pilek. Dokter spesialis anak, Prof. Soedjatmiko mengatakan hal itu sangat berbahaya karena si kecil bisa terkena penyakit akibat bakteri, virus atau jamur termasuk pneumonia di masa pandemi COVID-19 saat ini.

"Bakteri, virus, jamur ada di mana-mana. Kalau ada keluarga yang batuk pilek, jangan mencium bayi dan balita," kata dia di sela peringatan Hari Pneumonia Dunia 2020 secara daring, seperti dilansir Antaranews.com, Kamis (13/11).

Baca juga:

Inovasi Terbaru, Masker 5 Lapis yang Membunuh 90% Partikel Corona

Soedjatmiko juga mengatakan sebaiknya pakai masker dan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi atau balita. Jangan lupa segera berotan untuk memulihkan kondisimu. Hal itu karena pneumonia bisa masuk ke hidung, saluran napas anak dan kemudian merusak paru-parunya saat kekebalan tubuhnya yang rendah.

Penyebab rendahnya kekebalan anak muncul dari berbagai faktor antara lain asap rokok, debu di rumah yang kemudian merusak saluran napas, kurangnya anak mendapatkan asupan ASI eksklusif sehingga menyebabkannya kurang gizi. Belum lagi jika si kecil memiliki berat badan rendah, tidak diimunisasi, menderita penyakit kronik dan terlambat berobat.

Jika imunitas anak rendah akan gampang terserang pneumonia. (Foto: Pixabay/sweetlouise)
Jika imunitas anak rendah akan gampang terserang pneumonia. (Foto: Pixabay/sweetlouise)

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Nastiti Kaswandani menjelaskan gejala yang timbul pada pneumonia ialah demam, batuk dan kehilangan nafsu makan. Sering kali gejala-gejala ini disalahartikan sebagai sesesma atau flu.

Baca juga:

Pria, Waspadai Bahaya Diseksi Aorta

Penderita pneumonia juga bisa mengeluhkan sesak napas atau napasnya sangat cepat dari biasanya. Demam yang berlangsung bisa berlanjut 2-3 hari. "Curigai pneumonia kalau gejalanya berlanjut, (yakni) demam 2-3 hari. Tanda penting lainnya anak terlihat napasnya lebih cepat dari biasanya, sesak napas," ujar Nastiti, beberapa hari yang lalu.

Salah satu ciri pneumonia ialah demam. (Foto: Pixabay/Semevent)
Salah satu ciri pneumonia ialah demam. (Foto: Pixabay/Semevent)

Nastiti menyarankan jika anak mengalama gejala pneumonia, segeralah bawa ke rumah sakit guna mendapat pertolongan dini dan menyelamatkan nyawanya. Di Indonesia sendiri kematian kasus pneumonia setiap tahunnya cukup tinggi yakni sekitar 400-600 orang lalu melonjak hingga 1750 orang pada tahun 2017.

Sementara data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2017, pneumonia menjadi penyebab kematian balita kedua di Indonesia setelah persalinan preterm dengan prevalensi 15.5 persen. Data tersebut juga menyebutkan penyebabnya yakni belum terpenuhinya ASI eksklusif yakni hanya 54 persen, berat badan lahir rendah (10,2 persen), dan belum imunisasi lengkap (42,1 persen), polusi udara di ruang tertutup dan kepadatan yang tinggi pada rumah tangga merupakan di antaranya. (Yni)

Baca juga:

Sekali Lagi, Waspadai Konsumsi Garam dan Gula

#Kesehatan #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan