Kesehatan

CDC Hapus Panduan COVID-19 Menular Lewat Udara

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 22 September 2020
CDC Hapus Panduan COVID-19 Menular Lewat Udara

CDC keliaru atas unggahan di laman resminya. (Foto: US News and World Report)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBELUMNYA, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan panduan bahwa COVID-19 dapat menular melalui udara. Namun pada Senin (21/9), mereka tiba-tiba menghapus panduan dari laman resminya. Pihaknya mengatakan bahwa draft tersebut diunggah secara keliru.

Informasi tersebut ditambahkan dalam pembaruan selama akhir pekan dan dihapus dari “Bagaimana Penyebaran COVID-19” hari ini. Panduan yang kini telah dihapus itu, diunggah ke laman CDC pada Jumat (18/9).

Baca juga:

Mengenal Mutasi Virus dan Penyebabnya

Panduan tersebut merekomendasikan agar orang-orang menggunakan pemurni udara untuk mengurangi kuman di dalam ruangan, untuk mencegah penyebaran penyakit.

“CDC saat ini memperbarui rekomendasinya mengenai transmisi udara SARS-CoV-2. Setelah proses ini selesai, bahasa pembaruan akan diunggah,” ujar CDC mengutip laman The Verge.

CDC Hapus Panduan COVID-19 Menular Lewat Udara
Menurut panduan awal CDC, virus Corona dapat menyebar lewat udara. (Foto: Unsplash/Kate Trifo)

Namun, CDC tidak menjawab pertanyaan Reuters tentang kapan pedoman tersebut akan diperbarui. Menurut CDC, COVID-19 dapat menyebar melalui partikel di udara dan menyebar lebih dari 1,5 meter.

Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa virus COVID-19 dapat menyebar ketika seseorang menghirup partikel yang diproduksi orang lain.

“COVID-19 diperkirakan menyebar terutama melalui kontak dekat dari orang ke orang. Beberapa orang tanpa gejala mungkin juga dapat menyebarkan virus. Kami masih belajar tentang bagaimana virus menyebar dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya,” ujar CDC di laman resminya.

Baca juga:

Jangan Panik saat Musim Flu, Ini Urutan Gejala COVID-19

Dengan adanya ralat ini, para ahli sangat antusias untuk melihat pembaruan yang terjadi. Pasalnya, masyarakat selama berbulan-bulan percaya bahwa COVID-19 dapat menyebar melalui partikel udara.

Inilah alasan mengapa kita disarankan untuk mengenakan masker agar memblokir partikel, serta menjaga jarak sekitar dua meter.

Mengutip laman Reuters, awal September 2020, Presiden Donald Trump mengeluarkan pengecualian untuk komentar dar Direktur CDC, yang mengatakan masker mungkin lebih efektif daripada vaksin untuk mencegah virus COVID-19. Trump berharap pernyataan ini segera diluncurkan luas pada pertengahan 2021.

Hal ini juga mengikuti laporan New York Times, mengatakan panduan tentang pengujian virus COVID-19 yang diunggah bulan lalu di situs CDC, tidak ditulis oleh para ilmuwan agensi dan diunggah atas keberatan mereka.

CDC Hapus Panduan COVID-19 Menular Lewat Udara
Tetap selalu gunakan masker. (Foto: Business Standard)

“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengubah kebijakannya tentang penularan aerosol dari COVID-19,” tegas WHO.

Menurut Direktur Eksekutif Progam Kedaruratan WHO, Mike Ryan. WHO masih percaya penyakit ini menyebar melalui droplets. Tetap di ruang tertutup yang padat dengan ventilasi yang tidak memadai, penularan aerosol dapat terjadi. (and)

Baca juga:

Kelelahan dan Stres Dialami oleh Para Tenaga Medis

#Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona #Penyebaran Virus
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Bagikan