Cara Unik BKKBN Kenalkan Masalah Kependudukan ke Pelajar


Pojok Kependudukan yang baru diresmikan oleh BKKBN. (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY punya cara unik untuk menyosialisasikan masalah kependudukan kepada siswa SMA di Yogyakarta.
Caranya adalah dengan menyulap salah satu pojok dinding SMA BOPKRI Satu (BOSA) menjadi sumber informasi. Pojok ruangan tersebut dinamai Pojok Kependudukan.
Pada dinding-dinding Pojok Kependudukan ini terdapat gambar-gambar yang dibingkai seperti foto yang di dalamnya terdapat grafik-grafik persoalan kependudukan, info, dan data soal kependudukan dan imbauan serta harapan para generasi muda untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia di masa mendatang.
Pojok Kependudukan diresmikan untuk umum pada Senin (11/10) di Sekolah Bosa, Yogyakarta. Di waktu yang bersamaan dibentuk pula Kelompok Kerja Kependudukan.
Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan BKKBN Pusat Wendy Hartanto menjelaskan pembentukan Pojok Kepepndudukan dan Pokja bertujuan untuk mengenalkan isu-isu dan permasalahan dalam hal kependudukan serta solusi untuk mengatasinya.
"Permasalahan kependudukkan saat ini kompleks. Tidak bisa diatasi satu intansi saja, tetapi semua lembaga. Maka, BKKBN mulai masuk ke pendidikan formal dan informal, baik itu SMA ataupun pesantren," kata Wendy di lokasi peresmian.
Permasalahan kependudukan yang akan dihadapi Indonesia menyambut bonus demografi Indonesia tahun 2025 di antaranya soal gempuran tenaga kerja asing di Indonesia, lapangan kerja yang semakin sulit di dapatkan di era MEA.
Jika kualitas generasi penerus tidak ditingkatkan, Wendy khawatir tenaga kerja Indonesia di kemudian hari akan kalah bersiang dengan tenaga kerja negara lain.
Maka, kehadiran Pojok Kependudukan ini merupakan upaya pendidikan dini persiapan para generasi muda untuk mengatasi permasalahan bonus demograsi dikemudian hari.
"Kita tidak ingin agar kita menjadi buruh, dan bosnya adalah orang asing. Maka, kami harapkan ini menjadi investasi sedini mungkin, agar nantinya setelah mereka lulus dari sekolah dan menjadi pejabat, mereka dapat mengetahui isu-isu terkini dan mencari solusinya," katanya.
Rencanaya BKKBN akan membuat Pokja Kependudukan di sekolah- sekolah lainnya. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya pada artikel
Bagikan
Berita Terkait
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah

Ikuti Saran Ulama, BKKBN: Program Vasektomi Tidak Boleh Dikampanyekan

Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, BKKBN Ikuti Pedoman 5 Poin Syarat Fatwa MUI

Konsumsi Pil KB Diklaim Tidak Mengurangi Air Susu Ibu Menyusui

Kesehatan Mental Jadi Faktor Tingkat Perceraian di Indonesia Sangat Tinggi

BKKBN: Silakan Punya Anak di Usia 25-30 Tahun

Rahasia 'Pria Perkasa' Versi Kepala BKKBN

Satgas Damai Cartenz Tangkap 3 Tersangka Pembunuh Aktivis Michelle Kurisi

Gandeng Dokter Rayendra, BKKBN Giatkan Program Entaskan Stunting di Kota Bogor

Ada Kenaikan Angka Stunting pada 6 Provinsi di Tahun 2022
