Cara Unik BKKBN Kenalkan Masalah Kependudukan ke Pelajar

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 11 September 2017
Cara Unik BKKBN Kenalkan Masalah Kependudukan ke Pelajar

Pojok Kependudukan yang baru diresmikan oleh BKKBN. (MP/Teresa Ika)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY punya cara unik untuk menyosialisasikan masalah kependudukan kepada siswa SMA di Yogyakarta.

Caranya adalah dengan menyulap salah satu pojok dinding SMA BOPKRI Satu (BOSA) menjadi sumber informasi. Pojok ruangan tersebut dinamai Pojok Kependudukan.

Pada dinding-dinding Pojok Kependudukan ini terdapat gambar-gambar yang dibingkai seperti foto yang di dalamnya terdapat grafik-grafik persoalan kependudukan, info, dan data soal kependudukan dan imbauan serta harapan para generasi muda untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia di masa mendatang.

Pojok Kependudukan diresmikan untuk umum pada Senin (11/10) di Sekolah Bosa, Yogyakarta. Di waktu yang bersamaan dibentuk pula Kelompok Kerja Kependudukan.

Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan BKKBN Pusat Wendy Hartanto menjelaskan pembentukan Pojok Kepepndudukan dan Pokja bertujuan untuk mengenalkan isu-isu dan permasalahan dalam hal kependudukan serta solusi untuk mengatasinya.

"Permasalahan kependudukkan saat ini kompleks. Tidak bisa diatasi satu intansi saja, tetapi semua lembaga. Maka, BKKBN mulai masuk ke pendidikan formal dan informal, baik itu SMA ataupun pesantren," kata Wendy di lokasi peresmian.

Permasalahan kependudukan yang akan dihadapi Indonesia menyambut bonus demografi Indonesia tahun 2025 di antaranya soal gempuran tenaga kerja asing di Indonesia, lapangan kerja yang semakin sulit di dapatkan di era MEA.

Jika kualitas generasi penerus tidak ditingkatkan, Wendy khawatir tenaga kerja Indonesia di kemudian hari akan kalah bersiang dengan tenaga kerja negara lain.

Maka, kehadiran Pojok Kependudukan ini merupakan upaya pendidikan dini persiapan para generasi muda untuk mengatasi permasalahan bonus demograsi dikemudian hari.

"Kita tidak ingin agar kita menjadi buruh, dan bosnya adalah orang asing. Maka, kami harapkan ini menjadi investasi sedini mungkin, agar nantinya setelah mereka lulus dari sekolah dan menjadi pejabat, mereka dapat mengetahui isu-isu terkini dan mencari solusinya," katanya.

Rencanaya BKKBN akan membuat Pokja Kependudukan di sekolah- sekolah lainnya. (*)

Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya pada artikel

#BKKBN #Jumlah Penduduk Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, tetapi, dalam proses pengasuhan, peran ayah seringkali terlupakan atau dianggap sekadar sebagai pencari nafkah.
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah
Indonesia
Ikuti Saran Ulama, BKKBN: Program Vasektomi Tidak Boleh Dikampanyekan
BKKBN pastikan mengikuti aturan ulama melalui fatwa MUI tahun 2012 tentang Vasektomi
Wisnu Cipto - Senin, 05 Mei 2025
 Ikuti Saran Ulama, BKKBN: Program Vasektomi Tidak Boleh Dikampanyekan
Indonesia
Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, BKKBN Ikuti Pedoman 5 Poin Syarat Fatwa MUI
Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV menyatakan vasektomi haram, kecuali memenuhi persyaratan tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 02 Mei 2025
Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, BKKBN Ikuti Pedoman 5 Poin Syarat Fatwa MUI
Lifestyle
Konsumsi Pil KB Diklaim Tidak Mengurangi Air Susu Ibu Menyusui
Ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif selama 0-6 bulan selain mencegah anak stunting juga bisa menekan hormon kesuburan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 08 Agustus 2024
Konsumsi Pil KB Diklaim Tidak Mengurangi Air Susu Ibu Menyusui
Indonesia
Kesehatan Mental Jadi Faktor Tingkat Perceraian di Indonesia Sangat Tinggi
Peningkatan kasus perceraian di Tanah Air terjadi sejak 2015. Sebab pada tahun 2010 angkanya masih 200 ribu per tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Juni 2024
Kesehatan Mental Jadi Faktor Tingkat Perceraian di Indonesia Sangat Tinggi
Indonesia
BKKBN: Silakan Punya Anak di Usia 25-30 Tahun
Perempuan yang hamil terlalu muda (di bawah 21 tahun) tulang tidak berkembang
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Mei 2024
BKKBN: Silakan Punya Anak di Usia 25-30 Tahun
Fun
Rahasia 'Pria Perkasa' Versi Kepala BKKBN
Berbagi rahasia berendam dalam air hangat dalam waktu lama dapat berdampak buruk terhadap kualitas sperma.
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Februari 2024
Rahasia 'Pria Perkasa' Versi Kepala BKKBN
Indonesia
Satgas Damai Cartenz Tangkap 3 Tersangka Pembunuh Aktivis Michelle Kurisi
Satuan tugas penegakan hukum Damai Cartenz menangkap tiga anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) terduga pembunuh aktivis perempuan Michele Kurisi Doga.
Mula Akmal - Senin, 09 Oktober 2023
Satgas Damai Cartenz Tangkap 3 Tersangka Pembunuh Aktivis Michelle Kurisi
Indonesia
Gandeng Dokter Rayendra, BKKBN Giatkan Program Entaskan Stunting di Kota Bogor
Dokter Rayendra memang dikenal cukup aktif dalam permasalahan kesehatan di Kota Bogor.
Andika Pratama - Kamis, 23 Maret 2023
Gandeng Dokter Rayendra, BKKBN Giatkan Program Entaskan Stunting di Kota Bogor
Indonesia
Ada Kenaikan Angka Stunting pada 6 Provinsi di Tahun 2022
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan enam provinsi harus mewaspadai pembangunan kualitas keluarganya karena mengalami kenaikan angka prevalensi stunting pada tahun 2022.
Mula Akmal - Selasa, 21 Februari 2023
Ada Kenaikan Angka Stunting pada 6 Provinsi di Tahun 2022
Bagikan