Cara Seorang Suami Menangani Kesedihan Ketika Pasangannya Keguguran

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 30 November 2020
Cara Seorang Suami Menangani Kesedihan Ketika Pasangannya Keguguran

Cara pria atasi dan dukung pasangannya yang mengalami keguguran. (Foto: Instagram/@sussexroyal)

Ukuran:
14
Audio:

BEBERAPA waktu lalu industri Hollywood digemparkan dengan kabar duka dari dua figur publik terkenal. Chrissy Teigen dan Meghan Markle harus merasakan pahitnya kehilangan bayi. Kedua perempuan hebat itu kemudian membagikan kisahnya dalam bentuk tulisan. Dunia jadi terinspirasi melihat kekuatan dua ibu dalam menghadapi kehilangannya.

Akan tetapi seringkali perasaan dari sang ayah tidak terlalu diekspos. Kadang kita hanya berfokus pada sisi ibu saja. Padahal sebagai seorang ayah, John Legend dan Pangeran Harry tentu juga merasakan kesedihan yang mendalam. Meskipun secara fisik bukan mereka yang kehilangan bayinya, namun mereka pasti juga merasakan luka yang sama seperti istrinya.

Baca juga:

Persiapan Penting yang Sering Diabaikan saat Mengurus Pernikahan

Kemudian bagaimana ya caranya seorang pria mengatasi kesedihan sekaligus mendukung pasangannya setelah peristiwa keguguran?

1. Pahami perasaan dan ingat bahwa kesedihanmu juga valid

Mengenali dan menerima perasaan sedih merupakan langkah awal yang penting. (Foto: Pexels/@Andrea Piacquadio)
Mengenali dan menerima perasaan sedih merupakan langkah awal yang penting. (Foto: Pexels/@Andrea Piacquadio)

Proses pertama untuk mengatasi kesedihan adalah dengan menerimanya. Biasanya pria cenderung merasa bertanggung jawab untuk mendukung proses penyembuhan. Laki-laki dituntut untuk jadi pihak yang lebih tegar dan kuat. Hal tersebut membuat seorang suami memutuskan untuk menekan perasaan sedihnya karena merasa harus menyemangati pasangannya.

Padahal mendedikasikan waktu untuk memahami perasaan sendiri merupakan sebuah hal yang penting lho. Menyingkirkan perasaan kecewa dan sedih justru bukanlah langkah yang tepat. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, menunjukkan perasaan sedih, hancur, tidak berdaya, takut, terkejut, dan kehilangan identitas setelah peristiwa keguguran bukanlah sebuah hal yang aneh.

Miscarriage Association juga memperingatkan bahwa mendiamkan perasaanmu justru akan menyebabkan perasaan marah atau depresi. Proses pemahaman ini bisa dilakukan dengan membuat jurnal, membicarakannya dengan terapis atau teman dekat. Sebelum bisa mendukung pasangan, pria harus terlebih dulu mengetahui dan menerima perasaannya.

Baca juga:

Lima Vaksin Terpenting dalam Sejarah Manusia

2. Bersiap untuk membicarakan sang bayi

Harus siap ketika membicarakan sang bayi agar bisa cepat pulih dari kesedihan. (Foto: Pexels/@cottonbro)
Harus siap ketika membicarakan sang bayi agar bisa cepat pulih dari kesedihan. (Foto: Pexels/@cottonbro)

Seringkali orangtua akan mengobrolkan banyak hal mengenai bayi yang sedang dalam kandungan. Mereka akan membicarakan namanya, bagaimana rupanya, dan harapan untuk si kecil. Jadi kehilangan bayi tentu jadi sebuah pengalaman yang traumatis. Setelah keguguran, pasangan akan berusaha menghindari pembicaraan mengenai bayinya karena dianggap akan mengingatkan mereka pada kenangan buruk.

Namun American Pregnancy Association menyebutkan bahwa mendengar orang lain mengatakan nama orang yang meninggal justru akan membantu menyembuhkan orang yang berduka. Jadi bersiaplah untuk mendengar ketika pasanganmu membuka obrolan tentang si bayi. Kamu juga harus siap membicarakan dan mendiskusikannya. Walau menyakitkan, hal ini justru jadi salah satu bentuk penyembuhan yang penting bagi dirimu dan pasangan.

3. Jangan tergesa-gesa menawarkan solusi

Tanyakan apa yang dibutuhkan pasanganmu atau sekadar berada di dekatnya untuk menemani. (Foto: Pexels/@cottonbro)
Tanyakan apa yang dibutuhkan pasanganmu atau sekadar berada di dekatnya untuk menemani. (Foto: Pexels/@cottonbro)

Ketika mengalami kehilangan kita akan mencoba untuk menghibur pasangan sekaligus diri kita sendiri. Seringkali perkataan seperti, "kamu bisa punya bayi lagi kok" atau "kita bisa mencobanya lagi" jadi beberapa frasa untuk memberikan penghiburan. Tidak salah, namun kamu juga harus melihat kondisinya.

Terkadang yang dibutuhkan pasangan setelah mengalami keguguran adalah untuk didengarkan. Jadi pria harus menanyakan apa yang pasangan butuhkan saat itu. Mungkin mereka hanya butuh kehadiran, bukan kata-kata hiburan. Meski tidak bertukar kata positif sekalipun, berjuang berdua dalam diam bisa jadi kekuatan untuk dirimu dan pasangan. (Sam)

Baca juga:

Inggris Minta Netflix Beri Label Fiksi pada ‘The Crown’

#Kesehatan #Pasangan #Pangeran Harry
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - 2 jam, 48 menit lalu
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan