Cara Nasihati Anak agar Tidak Merokok
Ilustrasi (Foto: Gettyimages)
Anak dan remaja memang mempunyai rasa ingin tahu besar dan tidak ragu untuk mencoba, yang akhirnya berujung pada candu. Termasuk merokok. Larangan untuk merokok belum tentu mempan terhadap anak. Semakin dilarang, semakin besar rasa keingintahuan mereka. Sebagai orang tua, ada cara tersendiri untuk membimbing anak agar tidak merokok.
1. Beri contoh yang baik
Orang tua adalah panutan terdekat anak. Maka, berhentilah merokok kalau Anda tidak ingin anak Anda juga merokok. Sederhananya, nasihat tidak akan kena jika Anda sendiri tidak melakukannya.
Hasil penelitian Unversity of Washington membuktikan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok kemungkinan besar mulai merokok di usia belia, yaitu 13 tahun.
2. Selalu ingatkan sisi negatif rokok
Seperti halnya pendidikan seks, pendidikan soal bahaya rokok harus segera dimulai sejak dini dengan mengingatkan dampak negatif merokok.
Beri tahu pada anak bahwa merokok juga mempunyai dampak negatif pada orang yang di dekatnya, sehingga anak belajar menghargai satu sama lain. Ingatlah untuk tidak terkesan melebih-lebihkan, karena itu akan membuatnya semakin penasaran.
3. Jalin komunikasi dengan baik
Mencegah anak merokok bukan berarti mengekang kebebasannya. Over protektif juga memengaruhi anak untuk panik, cemas, dan cenderung lebih penasaran melakukan hal yang lebih jauh lagi. Bangunlah kepercayaan antara Anda dengan anak.
4. Meningkatkan rasa percaya diri anak
Rasa percaya diri sangat penting untuk membentuk kepribadian yang kuat pada anak. Sehingga, anak tidak mudah terbawa pengaruh teman sebayanya untuk mencoba merokok.
Tingkatkan percaya diri anak melalui diskusi hangat dan candaan. Misalnya Anda dapat katakan, "Merokok tidak ada sangkut pautnya dengan kamu sebagai pria. Kalau merokok, banci pun merokok." Ciptakanlah dorongan pada anak melalui perkataan positif yang mengubah pola pikir.
5. Mendorong minat dan bakat
Beri dukungan pada hal-hal yang lebih positif, cari tahu minat dan bakat pada anak. Berikan arahan agar anak bisa menentukan skala prioritasnya untuk masa depan yang lebih baik, ketimbang buang-buang uang jajan dan waktu dengan merokok.
Intinya, nasihat itu dimulai dari diri Anda. Jika Anda sudah teladan yang baik bagi anak, maka akan lebih mudah menasihati mereka. (Bing)
Baca juga berita terkait: Rokok Putih dan Kretek, Mana Lebih Aman?
Bagikan
Berita Terkait
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Menkeu Purbaya Pastikan Harga Jual Eceran Rokok Tak Naik pada 2026
Ramalan Zodiak 12 Oktober 2025: Cinta Makin Hangat, Karier Makin Terang!
DPRD DKI Minta Perda KTR Lindungi Nonperokok Tanpa Abaikan Industri Tembakau
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
Pedagang Sebut Kawasan Tanpa Rokok Bakal Gerus Ekonomi Rakyat Kecil
PHRI DKI Jakarta Khawatir Raperda KTR Gerus Pendapatan Daerah dan Sektor Hotel-Restoran
Pansus DPRD Jakarta Usulkan Fasilitas Kesehatan Hewan Masuk Area Kawasan Tanpa Rokok