Cara Mudah Stimulasi Sensorik Anak
Selalu sempatkan bermain bersama anak setiap hari. (Pixabay/neildodhia)
AYAH bunda… Meskipun masih kecil dan usianya belum cukup umur untuk masuk sekolah, anak tetap harus belajar di rumah bersama dengan orangtuanya. Terlalu cepat mempelajari pendidikan bak akademik formal memang tidak baik bagi perkembangan otak si kecil. Tetapi orangtua tetap harus menstimulasi sensorik anak dengan cara bermain mainan edukasi agar perkembangan otaknya siap untuk kelak belajar di sekolah.
Menurut Healthline, menstimulasi sensorik anak tidak muluk-muluk kok. Ayah bunda bahkan bisa melakukannya sambil mengerjakan kegiatan lain di rumah bersama dengan si kecil. Yang perlu orangtua lakukan adalah memberikan sedikit waktu untuk membimbing anak dalam mengasah sensorik si kecil demi masa depannya kelak. Caranya? Sontek berbagai tips di bawah ini.
Baca Juga:
Belajar musik
Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa mengajak anak mendengarkan atau mengajarinya bermain musik klasik sejak kecil dapat mengasah otaknya. Musik dapat merangsang saraf sensorik si kecil karena secara tak langsung membuat otak kanan dan kirinya aktif bekerja secara bersamaan. Ayah bunda bisa coba memasang musik klasik atau mengajari anak bermain musik klasik melalui piano, gitar, atau alat musik lain yang dapat menunjang lagu-lagu klasik.
Masak
Berbagai ilmu parenting menyarankan anak untuk ikut masak menu sehari-hari sebagai pengasah survival skill agar baik anak laki-laki maupun perempuan dapat bertahan hidup dan tentunya mandiri tanpa orangtua. Ternyata mengajari anak memasak bak sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Karena selain mengasah survival skill agar anak menjadi mandiri, kegiatan memasak yang meliputi memotong bahan makanan, mengaduk, menggoreng, menumis, dan berbagai tahap memasak lainnya yang harus dilalui dengan sabar ternyata mampu merangsang saraf sensorik si kecil. Dengan begitu perkambangan otaknya pun optimal.
Melukis dengan jari
Ayah bunda pasti senang deh ketika melihat si kecil mulai memiliki hobi seperti contohnya melukis. Tentu saja orangtua akan berusaha memenuhi potensi anak dengan membelikan peralatan yang menunjang hobi anak seperti papan kanvas, cat air, hingga kuas-kuas dengan berbagai ukuran yang berbeda. Sebaiknya ketika masih kecil anak melukis dengan menggunakan jarinya saja. Menyentuh berbagai tekstur cat dan permukaan kanvas dapat menstimulasi saraf sensorik dengan baik.
Baca Juga:
Rasa makanan
Setelah mengajari anak masak, coba deh mulai mengajari anak membedakan rasa makanan agar semua saraf indera perasanya semakin peka. Orangtua bisa mulai dengan memberikan camilan dengan rasa yang berbeda dalam waktu bersamaan. Misalnya ada camilan rasa manis dan asin. Lalu, ketika anak sudah mulai mencicipi secara bergantian, tanyakan apa yang ia rasanya dengan lidahnya. Rasa makanan yang membekas pada lidah anak akan membuat otak berpikir dan menyimpannya sebagai core memories.
Mainan bertekstur
Kalau yang satu ini sih ayah bunda pasti sudah tak asing lagi, bukan? Memberikan anak mainan dengan berbagai tekstur yang unik terbukti dapat menstimulasi saraf sensorik anak secara maksimal. Misalnya bermain pasir, mainan dengan bunyi unik, atau sekadar memecahkan bubble wrap bekas bungkus online shopping bunda kemarin. Yuk dicoba! (Mar)
Baca Juga:
Mengejutkan, Kasus Stunting Telah Diungkap dalam Naskah Sunda Kuno
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas