Parenting

Kenali Jenis-Jenis Terapi Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 29 Juni 2023
Kenali Jenis-Jenis Terapi Anak

Terapi sangat membantu sebagai penopang atau sesuatu untuk memperkuat anak. (Foto: Freepik/Pressfoto)

Ukuran:
14
Audio:

TERAPI anak, terkadang disebut psikoterapi, adalah jenis perawatan psikiatri yang digunakan untuk membantu anak memahami dan mengelola perasaan, mengubah perilaku, berkomunikasi dengan lebih efektif, dan membangun ketahanan dirinya.

"Terapi tidak boleh dipandang sebagai pilihan terakhir—dengan kata lain, sesuatu yang hanya diperlukan ketika keadaan buruk atau parah," kata Psikolog Brett Biller, PsyD, seperti dikutip parents.com.

Mental Health Director di Audrey Hepburn Children's House milik Hackensack University Medical Center, AS itu menambahkan, anak tidak perlu berada dalam krisis untuk mendapatkan manfaat dari terapi.

"Terapi sangat membantu sebagai penopang atau sesuatu untuk memperkuat anak sebelum 'rodanya lepas'," uajarnya.

"Beberapa indikasi khas bahwa anak mungkin mendapat manfaat dari terapi termasuk perubahan yang nyata dan bertahan lama dalam suasana hati dan interaksi sosial anak sehari-hari," lanjut Biller.

Dia mencontohkan, anak kurang bicara daripada sebelumnya; mereka kurang tertarik pada aktivitas yang biasanya mereka anggap menyenangkan; dan anak terlibat dalam perilaku yang lebih terisolasi.

Baca juga:

4 Rekomendasi Tayangan Anak di Netflix

terapi anak
Selama terapi, terapis akan mengajari anak teknik 'mindfulness' agar anak menjadi lebih sadar. (Foto: Freepik/Freepik)

Jenis-Jenis Terapi Anak

Ada banyak jenis terapi berbeda yang mungkin digunakan oleh terapis anak. Beberapa terapis fokus pada satu jenis tertentu. Yang lain mungkin menggunakan kombinasi pendekatan.

Akan sangat membantu bila kamu berbicara dengan beberapa terapis yang berbeda sebelum memilih. Saat mewawancarai terapis yang berbeda, kamu dapat bertanya kepada mereka lebih banyak tentang pendekatan yang mereka gunakan dan seperti pendekatan itu diterapkan dalam praktik mereka.

1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

CBT atau terapi perilaku kognitif didasarkan pada gagasan bahwa jika kita menjadi lebih sadar akan pikiran dan perasaan kita, kita dapat belajar mengendalikan bagaimana kita bereaksi terhadapnya.

Selama terapi, terapis akan mengajari anak teknik 'mindfulness' agar anak menjadi lebih sadar akan pola pikir dan kemudian menawarkan cara-cara untuk mengatur pikiran, emosi, dan perilaku.

2. Dialectical Behavior Therapy (DBT)

Sebutan lainnya adalah terapi perilaku dialektis. Terapi ini paling sering digunakan pada remaja yang mengalami pikiran dan perilaku bunuh diri.

Ini juga merupakan andalan dalam mengobati gangguan kepribadian ambang. DBT dapat digunakan untuk anak-anak dari segala usia dan dengan berbagai masalah. DBT untuk anak-anak seringkali melibatkan kombinasi terapi individu untuk anak-anak dan pembinaan orangtua untuk pengasuhan.

3. Play Therapy

Disebut juga terapi bermain, terapi ini memanfaatkan kecintaan bermain pada anak untuk menciptakan lingkungan yang penuh perhatian dan menyenangkan bagi anak. Selama terapi bermain, anak diberi mainan, buku, atau perlengkapan seni untuk berinteraksi.

Terapis akan mengamati anak untuk melihat tema apa yang mungkin diekspresikan melalui permainan. Terapi bermain sangat membantu untuk anak-anak usia dini yang mungkin kesulitan menyuarakan perasaan mereka.

Baca juga:

Ibnu Jamil Bagikan Tips Biar Si Kecil Aktif Berolahraga

terapi anak
Selama terapi bermain, anak diberi mainan, buku, atau perlengkapan seni untuk berinteraksi. (Foto: Freepik/Freepik)

4. Parent-Child Interaction Therapy (PCIT)

Terapi yang memungkinkan orangtua bermain dan berinteraksi dengan anaknya sementara terapis mengamati. Biasanya melalui video atau melalui cermin satu arah.

Setelah mengamatimu sebentar, terapis menawarkan pelatihan untuk membantumu melakukan interaksi yang lebih positif dengan anak. Biasanya PCIT membutuhkan 12 hingga 20 sesi untuk diselesaikan.

5. Terapi Keluarga

Jenis terapi yang bikin orangtua, anak-anak, dan anggota keluarga lain bertemu bersama. Komunikasi dan belajar untuk memahami satu sama lain biasanya ditekankan.

Terapi keluarga dapat sangat membantu untuk anak-anak dengan kecemasan dan juga dalam situasi ketika orang tua mereka mengalami konflik perkawinan.

6. Terapi Perilaku

Biasanya untuk anak-anak dengan kondisi seperti ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan kondisi perilaku lain. Ketika terapi perilaku diterapkan pada ADHD, tujuannya adalah untuk memodifikasi lingkungan dan kehidupan sosial anak sehingga anak lebih mampu mengontrol perilakunya.

Orangtua, pengasuh, dan guru bekerja sama untuk menghasilkan dan menegakkan aturan tertentu yang memungkinkan disiplin dan perilaku yang lebih positif.

Jika menurut orangtua terapi akan menjadi langkah selanjutnya yang baik untuk anak, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter anak untuk mendiskusikan pilihan dan mendapatkan beberapa rujukan untuk terapis.

Konselor sekolah anak atau psikolog sekolah juga bisa menjadi sumber yang bagus untuk orangtua sebelum memilih terapi. (aru)

Baca juga:

Mitos Janggal Sindrom Anak Tunggal

#Anak-anak #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Lifestyle
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Piprim juga menganjurkan diet ini untuk anak sehat guna meminimalkan asupan karbohidrat berlebih yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit modern
Angga Yudha Pratama - Kamis, 29 Mei 2025
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Indonesia
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Tragedi ini sebagai sinyal yang menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap anak dari terpaan konten digital destruktif.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Bagikan