Cara Mendidik Anak Agar Selalu Jujur Kepada Orang Tua


Tidak sulit mendidik anak untuk jujur dan terbuka. (Foto: Pixabay/AnnieSpratt)
PERKEMBANGAN zaman serta kemajuan teknologi pastinya memudahkan kehidupan manusia modern dalam bekerja dan melakukan berbagai aktivitas. Namun, kehidupan yang serba modern ini tak selalu membuahkan dampak yang positif. Kemajuan teknologi membuat anak lebih mudah mengakses berbagai situs terlarang yang berisiko merusak masa depannya.
Melansir dari washingtonpost.com, cara membimbing anak memang tidak boleh “pakem” dan “terpaku” pada didikan yang itu-itu saja. Sebagai orang tua, kamu wajib mengikuti perkembangan zaman agar hubungan dengan anak tidak keluar dari jalurnya.
Baca juga:
Parents, Hindari Perilaku yang Berpotensi Merusak Mental Anak
Mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan terbuka dengan orang tuanya membutuhkan kedekatan secara batin. Begini tipsnya:
1. Berikan pengertian

Meskipun setiap anak membutuhkan ruang privasinya sendiri, orang tua tetap harus mengetahui hal-hal yang bersifat penting. Untuk itu, berikan pengertian kepada anak secara perlahan kenapa anak wajib berbicara jujur dan apa adanya kepada orang tua. Anak harus tau bahwa kejujurannya kepada orang tua adalah demi keselamatannya sendiri.
2. Menjadi role model

Anak adalah “miniatur” dari orang tuanya sendiri. Setiap kebiasaan dan sifat orang tua akan ditiru oleh anaknya. Maka, jika kamu ingin anak tumbuh menjadi sosok yang jujur, kamu juga harus menjadi orang tua yang jujur kepada anak. Mereka akan terbiasa dengan sendirinya untuk terbuka dan jujur tanpa paksaan.
Baca juga:
3. Berikan kepercayaan

Mendidik anak secara diktator, keras, dan penuh kekang hanya akan membuat anak semakin enggan untuk jujur kepada orang tuanya. Alangkah baiknya jika kamu melonggarkan aturan dan memberikan kepercayaan kepada anak sesekali contohnya ketika mereka meminta izin untuk main bersama temannya. Dengan begitu, tanpa disuruh pun anak akan jujur kepada orang tua.
4. Selesaikan dengan kepala dingin

Orang tua saja masih bisa melakukan kesalahan, apalagi anak. Tugas orang tua tidak hanya mendidik tapi juga mengoreksi kesalahan anak tanpa emosi. Jika anak berbuat kesalahan, lebih baik selesaikan dengan kepala dingin dan penuh rasa kekeluargaan agar anak tidak merasa takut. Anak yang berada di bawah tekanan cenderung akan berbohong terus menerus. (mar)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
