Cara Menangani Anak Strong-Willed


Orang tua sering salah kaprah mengartikan karakter anak strong-willed. (Foto: Pixabay/3330852)
KATA siapa mengurus bayi baru lahir adalah masa terberat sepanjang mengurus anak? Kenyataannya ketika anak mulai menginjak usia balita, orang tua akan mulai kesulitan untuk memberikan peraturan karena mereka mulai memiliki karakter yang kuat dan tentunya memiliki keinginan sendiri.
Beberapa anak memang termasuk mudah untuk diatur karena kebetulan memiliki karakter yang penurut. Tetapi bagaimana jika ternyata anakmu termasuk kategori strong-willed? Bisa-bisa pusing tujuh keliling setiap hari.
Baca Juga:
Tenang saja ayah dan bunda. Memiliki anak yang strong-willed bukan sesuatu yang buruk loh. Seperti dimuat di laman ahaparenting.com, mereka justru menunjukkan kemandiriannya sejak dini dengan memiliki keinginan yang kuat dan tak mudah goyah dengan negosiasi ringan.

Karakter strong-willed memang seringkali dijuluki keras kepala atau susah diatur. Tetapi anak yang strong-willed justru bisa menjadi pemimpin yang hebat di masa depan jika orang tua tidak salah dalam membimbing dan mendidiknya.
Sebaiknya orang tua jangan terlalu sering memarahi anak strong-willed ketika mereka mulai keras kepala dan membantah setiap perintah yang telah diberikan kepadanya. Anak strong-willed justru membutuhkan perdebatan sehat dan negosiasi untuk bisa mengerti apa yang diperintahkan oleh orang tuanya. Anak strong-willed tidak suka diatur tanpa alasan yang jelas dan seringkali menolak melakukan sebuah perintah jika tidak mendapatkan keuntungan apapun alias tidak mau rugi.
Baca Juga:

Orang tua juga harus bangga memiliki anak strong-willed karena meskipun sulit diatur, mereka akan tumbuh menjadi sosok yang tahu betul bahwa untuk mendapatkan sesuatu, ada banyak hal harus dikorbankan. Untuk itu, orang tua tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masa depannya ketika akhirnya mereka terjun ke dunia dewasa yang sesungguhnya. Anak strong-willed cenderung lebih tahan banting ketika akhirnya menginjak kerikil-kerikil kehidupan tanpa pendampingan orang tua.
Orang tua perlu tahu bahwa anak strong-willed bukan anak nakal yang tidak tahu aturan. Mereka hanya memiliki karakter lebih keras daripada anak sebayanya. Orang tua justru harus lebih membebaskan anak strong-willed untuk mengambil keputusan sendiri. Meskipun harus tetap diberikan batasan mengenai hal-hal tertentu, anak strong-willed akan lebih bahagia jika orang tuanya bisa memberikan kepercayaan sejak dini. (mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
