Cara Hadapi Orang yang Suka Flexing kala Lebaran

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 19 April 2023
Cara Hadapi Orang yang Suka Flexing kala Lebaran

Hadapi flexing dengan baik dan benar. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran:
14
Audio:

LEBARAN sudah tinggal menghitung hari, momen yang dinanti itu kerap menjadi ajang yang tepat untuk menyambung tali silaturami. Namun, kadangkala ada saja momen yang membuat hati kesal di hari yang seharusnya fitri, seperti ocehan dari kerabat yang malah flexing dan nyinyir ketika berinteraksi.

Daripada bingung dan malah dengki, yuk intip beberapa cara untuk menanggapi ocehan tadi dari pakar psikologi.

Baca Juga:

Hindari Flexing Demi Orang Lain, Berdamailah Sama Realita Hidupmu

flexing
Tegaskan fakta bahwa kamu bukanlah orang yang mengagumi keberuntungan orang lain. (Pexels/Tuan Kiet Jr.)


Melansir dari Psychology Today, Andrea F. Polard Psy.D., seorang pakar psikologi menulis kalau setidaknya ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk menanggapi orang yang gemar flexing


Alihkan topik pembicaraan


Cara yang pertama ini cukup cocok untuk kamu yang punya keberanian untuk berbicara tegas. Alih-alih berfokus pada bualan orang lain, yang bisa dianggap cukup konfrontatif, tegaskan fakta bahwa kamu bukanlah orang yang mengagumi keberuntungan orang lain, atau sulit membuat kamu terkesan. Dengan cara ini, mungkin akan menjadi terlalu canggung bagi orang lain untuk terus menyombongkan diri.


Bangga diri


Prinsipnya adalah buat si tukang flexing merasakan pahitnya omongannya sendiri. Caranya adalah, ketika ada orang yang terus-menerus membual dan flexing dihadapanmu, balaslah dengan sedikit menyombongkan dirimu juga. Kemudian berpura-puralah kalau kamu tersadar kalau perbuatan pamer itu dibenci oleh Tuhan dan bilang “Ya ampun maaf, aku jadi pamer dan sombong kan barusan. Duh, jangan dicontoh ya. Bikin perasaan orang lain enggak nyaman.”

Baca Juga:

Bedanya Flexing Pria dan Perempuan

flexing
Tidak masalah untuk pergi, tetapi jangan meninggalkan kesan buruk. (Pexels/mentatdgt)


Subjektif


Kadangkala, jika kamu merasa berada di momen yang tepat, tak ada salahnya juga untuk mengomunikasikan kalau perasaan kamu jadi tidak nyaman ketika orang lain flexing dan menyombongkan diri. Jika ragu, kamu bisa jelaskan kalau kamu lebih suka untuk terhubung dengan mereka tanpa perlu saling membandingkan pencapaian.


Pergi dan lupakan


Setiap orang membutuhkan kasih sayang kita, tetapi tidak semua orang perlu menjadi teman kita. Jadi terkadang, tidak masalah untuk pergi, tetapi jangan meninggalkan kesan buruk. Ingat saja kalau ada orang yang senang flexing dan sombong, kemungkinan besar mereka hanya mencari perhatian, pengakuan, dan haus kasih sayang dari orang lain. (dsh)

Baca Juga:

Flexing Versus Humblebragging, Dua Cara Unjuk Gigi Serupa Tapi Tak Sama

#APRIL FLEXING SEBANGSA #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan