Calon Sekjen Pernah Diperiksa Terkait Suap Reklamasi Jakarta, Begini Respons KPK


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: kpk.go.id
MerahPutih.com - Seleksi calon sekretaris jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi (Sekjen KPK) memasuki tahap akhir. Terdapat enam calon yang bakal bertarung untuk menduduki jabatan tersebut.
Salah satu calon yang akan menjalani tahap wawancara yang rencananya digelar pada 7 Januari mendatang adalah mantan Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawaty.
Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar tahun 2016, Tuty pernah dipanggil lembaga antirasuah untuk diperiksa terkait kasus dugaan suap proyek Reklamasi Jakarta.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengaku akan mempelajari setiap informasi yang masuk terkait track record calon pejabat KPK.

"Masyarakat dapat memberikan informasi pada KPK jika memiliki informasi tentang latar belakang para calon," kata Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/1) malam.
Kemudian, lanjut Febri, Panitia Seleksi (Pansel) akan menjadikan setiap informasi yang masuk sebagai bahan pertimbangan.
Setelah melalui tahap wawancara Pansel bakal memilih tiga nama kandidat untuk diusulkan kepada Presiden Joko Widodo. Nantinya Jokowi akan memilih satu nama sebagai sekjen definitif.
Selain Tuty, lima calon lain yang lolos untuk mengikuti tahap wawancara, yakni Sekda Kalimantan Barat (Kalbar) Muhammad Zeet Hamdy Assovie; staf Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha pada Kedeputian Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet Roby Arya Brata.
Kemudian mantan Direktur Keuangan PT Pelindo III U. Saefuddin Noer; dan Guru Besar Unhas sekaligus staf ahli bidang hubungan antarlembaga pusat dan daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Winarni Dien Monoarfa serta Prasetyo.
Khusus untuk Roby Arya Brata, namanya tak asing bagi KPK. Roby diketahui pernah ikut seleksi Pimpinan KPK periode 2015-2019, namun gagal. Tak patah arang, Roby kembali ikut seleksi menjadi Penasihat KPK dan lagi-lagi gagal. (Pon)
Bagikan
Berita Terkait
Parahnya Korupsi Haji, KPK Temukan Jatah Kuota Petugas Kesehatan Sampai Dijual ke Jemaah

Linda Susanti Minta KPK Kembalikan Aset yang Disita, Mulai dari Uang Dolar, Tanah, hingga Emas 11 Kg

KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag

KPK Kembalikan Toyota Alphard Milik Immanuel Ebenezer, Ternyata Mobil Sewaan

KPK Kembalikan Alphard Sitaan Tersangka Eks Wamenaker Noel, Ternyata Statusnya Mobil Sewaan

KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji

Menteri Haji Serahkan 200 Nama Calon Anak Buahnya ke KPK, Minta Dicek Rekam Jejaknya

Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK Bahas Pencegahan Korupsi Penyelenggaraan Haji

KPK Beberkan Keterkaitan Abdul Halim, La Nyalla, dan Khofifah dalam Kasus Suap Dana Hibah Jatim

KPK Tetapkan Staf Ahli Eks Mensos Tersangka Korupsi Bansos
