Calon Presiden dari KIB Harus Lanjutkan Program Jokowi
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani. (Foto: MP/Fadhli)
MerahPutih.com- Persiapan partai politik menghadapi Pemilu 2024 terus dimatangkan.
Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB ) sedang mencari sosok terbaik untuk bisa diusung menjadi pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. KIB terdiri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar.
Baca Juga:
"Terutama dari internal KIB dulu ya, yang pantas untuk dicapreskan dan dicawapreskan," ujar Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, Rabu (21/6).
Dia mengatakan, pihaknya sedang mencari sosok yang dapat melanjutkan program-program pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini. Arsul menuturkan, KIB tidak mau terburu-buru bicara yang layak menjadi capres atau cawapres.
"Bagaimana nantinya keberlanjutan antara program-program pembangunan terutama proyek-proyek strategis nasional itu akan terus berlanjut," kata anggota Komisi III DPR ini.
Dia tidak ingin program pembangunan yang sudah disusun Jokowi selama 10 tahun terakhir tidak berlanjut.
"Bila terjadi keterputusan maka semua alokasi anggaran yang pernah diberikan menjadi tersia-siakan. Nah itu yang saya kira kami di KIB tidak ingin ada seperti itu," imbuhnya.
Pihaknya juga akan tetap mendengarkan masukan dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin terkait keberlanjutan program pemerintah.
"Saya kira sebagai sebuah realitas politik, semua yang turut menentukan dalam konfigurasi politik nasional kita itu pasti akan diajak bicara,” ungkapnya.
Baca Juga:
Ia juga berharap ada lebih dari dua pasang calon pada Pilpres 2024. Dia melihat hal ini dari rencana Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya di antara PKB dan Gerindra.
"Paling tidak dari sisi PPP dan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), Pilpres 2024 akan diikuti oleh lebih dari dua pasang," ujarnya.
Menurutnya, jika ada lebih dari dua calon, maka politik identitas bisa diminimalisasi. Arsul berpendapat, visi misi yang digagas dalam koalisi tidak hanya dari calon presiden dan wakil presiden saja.
Partai politik turut berperan dalam menentukan arah visi misi sesuai kepentingan bersama. Sejauh ini baru Partai Golkar yang mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden dalam Koalisi Indonesia Bersatu.
Kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengajukan nama Anies Rasyid Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Selain KIB, ada wacana koalisi yang bakal dibentuk oleh PKB, PKS, dan Partai Demokrat bernama Koalisi Semut Merah. Namun dua hari lalu, PKB bermanuver ke Gerindra dan menyatakan bakal membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. (Knu)
Baca Juga:
Buka Peluang Koalisi dengan PDIP, NasDem Singgung Relasi Surya Paloh dan Megawati
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII Wafat di Usia 77 Tahun
Artis Onadio Leonardo Ditangkap Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Bui di Kasus Pemerasan Bos Skincare, Bayar Denda Rp 1 M
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam
Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi
Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026