BW Sesumbar KPU dan Kubu Jokowi Kalah Telak


Sidang lanjutan PHPU di Mahkamah Konstitusi, Selasa (18/6). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
MerahPutih.com - Ketua tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto menyatakan bahwa termohon dan pihak terkait kalah telak karena tidak mampu memberikan jawaban atas tuduhan yang disampaikan pihaknya dalam pokok permohonan.
Dalam perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) ini, pemohon ialah Prabowo-Sandi, termohon ialah Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan pihak terkait adalah Jokowi-Ma'ruf.
"Narasi yang disimpulkan jawaban termohon dan keterangan pihak terkait itu tidak mampu mengcounter fakta yang terjadi," kata BW, sapaan akrabnya, di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).
BACA JUGA: Pahlawan Avengers Sampai Gatot Kaca Ikut Kawal Sidang MK

Bukan hanya tak mampu menjawab, BW menilai termohon dan pihak terkait juga gagal membangun narasi untuk membantah permohonan yang diajukan pihaknya.
"Pihak termohon menurut kami gagal membangun narasi yang bisa menjawab permohonan-permohonan yang diajukan," tegas mantan pimpinan KPK itu.
BW menyebut kegagalan termohon dalam hal ini KPU, dalam menjawab dalil yang disampaikan tim hukum paslon 02 ialah terkait jabatan Capres 01 KH Ma'ruf Amin di Bank Syariah yang menurutnya masuk kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BACA JUGA: BPN Persoalkan Status Ma'ruf Amin di Bank Syariah, TKN: Salah Alamat

Menurut BW, putusan MK Nomor 21 Tahun 2017, putusan MK Nomor 48 Tahun 2013, Peraturan BUMN Nomor 3 Tahun 2013, UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara, UU Antikorupsi kalau disimpulkan menyebut bahwa anak perusahaan BUMN adalah tetap merupakan BUMN.
"Ketidakmampuan menjawab ini sebenarnya berarti semakin sah dan legitimate bahwa terjadi pelanggaran terhadap Pasal 277 P UU Nomor 7 Tahun 2017," tutup dia.(Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Iwakum Ajukan Judicial Review, Ketua AJI: Penting Ingatkan Negara soal Kewajiban Lindungi Jurnalis

Sri Mulyani Buka Suara usai Rumahnya Dijarah, Minta Masyarakat Ajukan Judicial Review ke MK

Prabowo Perintahkan Anak Buahnya Pelajari Putusan MK yang Larang Wakil Menteri Rangkap Jabatan

MK Putuskan Wakil Menteri Tidak Boleh Rangkap Jabatan

Iwakum Hadiri Sidang Perdana Uji Materi UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 di Mahkamah Konstitusi

Iwakum Minta MK Pertegas Pasal Perlindungan Wartawan di UU Pers

Aksi Teatrikal Iwakum depan Gedung MK: Minta Perlindungan Wartawan Dipertegas

Paripurna DPR Setujui Inosentius Samsul Jadi Hakim MK, Disebut Orang Kredibel

Legislator PDIP Ingatkan Inosentius Jangan Hantam DPR Setelah Jadi Hakim MK

Inosentius Samsul Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Hakim Konstitusi di Komisi III DPR
