Butiran Es Bikin Warga di 3 Distrik Papua Tengah Kehilangan Sumber Makanan Utama

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 Agustus 2023
Butiran Es Bikin Warga di 3 Distrik Papua Tengah Kehilangan Sumber Makanan Utama

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam Disaster Briefing. (Foto: Tangkapan Layar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kekeringan terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kondisi cuaca kering ini berdampak sulitnya masyarakat mendapatkan pasokan pangan bahkan mengalami kelaparan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan kondisi kekeringan di Papua Tengah, dipengaruhi oleh musim dingin di Australia.

Baca Juga:

6 Orang Meninggal Akibat Kelaparan di Papua, TNI Diperintahkan Kawal Bantuan

Sehingga kata ia, kekeringan yang terjadi terkait dengan cuaca ekstrem, bukan karena musim kemarau yang sedang berlangsung di Indonesia.

"Yang jadi masalah pada periode Juli sampai Agustus ini di Australia sekarang winter (musim dingin). Nah ini ada pengaruh udara dingin ini sampai ke sana membawa," kata Abdul.

Abdul mengatakan kondisi tersebut seperti halnya musim dingin di negara lain yang membuat tumbuhan tidak bertumbuh, melainkan gugur untuk menghemat air, karena udaranya membawa kekeringan.

Sedangkan di Papua Tengah di mana banyak dataran tinggi, udaranya sangat dingin dan membuat adanya kabut upas maupun butiran es.

Masyarakat di tiga distrik yakni Agandugume, Lembawi dan Oneri yang biasanya bercocok tanam secara swadaya untuk memenuhi kebutuhan kelompok mereka, terdampak kekeringan.

Lokasi penduduk juga tidak terpusat di satu wilayah, melainkan berpencar karena adanya sejumlah ladang yang dimiliki satu kampung berisi 15 kepala keluarga.

Naasnya, pada saat terjadi di periode Juli sampai Agustus, butiran es itu setiap malam atau setiap pagi muncul, menggembosi umbi-umbian yang ada di dalam tanah itu yang menjadi sumber makanan utama bagi masyarakat Papua.

Kondisi tersebut terjadi berulang-ulang, membuat BNPB tengah merumuskan penanganan bencana kedepannya di wilayah tersebut.

"Ketika cadangan makanan yang tidak ada, atau dukungan logistik yang mau didorong. Apakah dari distrik terdekat? Itu jaraknya sangat jauh dan biasanya cuma bisa ditransportasikan dengan udara," katanya.

Menurut peta risiko bencana, tiga distrik tersebut berisiko kekeringan. Dari hub BNPB, Timika merupakan wilayah paling dekat untuk menurunkan bantuan ke Agandugume dan sekitarnya.

Sayangnya, hambatan cuaca membuat bantuan hanya dapat diturunkan ke Distrik Sinak para Kamis (3/8). Warga Agandugume dan sekitarnya harus berjalan kaki dan bermalam untuk mendapatkan bantuan di Sinak.

"Jika sebelumnya bantuan hanya dapat diturunkan di distrik Sinak, pada saat ini bantuan dapat langsung diantarkan ke distrik Agandugume, dan melalui jalan darat ke dua distrik lainnya," katanya. (Knu)

Baca Juga:

Pemerintah Bangun Lumbung Pangan di Kabupaten Puncak Atasi Kekeringan

#Kekeringan #Dampak El Nino #Fenomena El Nino
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Sudah Satu Bulan Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Riau, Status Tanggap Darurat Diperpanjang
Laporan terkini menunjukkan karhutla masih terjadi di sejumlah kabupaten/kota seperti Kampar, Rokan Hilir, Pelalawan, Kepulauan Meranti, dan Siak.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
Sudah Satu Bulan Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Riau, Status Tanggap Darurat Diperpanjang
Indonesia
BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa
Pasokan air bersih untuk wilayah terdampak menjadi prioritas utama guna memenuhi kebutuhan warga di tengah kondisi kekeringan pada musim kemarau ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa
Indonesia
Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus
Wilayah Sumatera bagian selatan, seperti Sumatera Selatan dan Lampung, masih berada pada periode puncak musim kemarau hingga Agustus mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus
Indonesia
Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih
Surat permohonan bantuan air bersih yang pertama diterima BPBD Kabupaten Cilacap dari Pemerintah Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih
Indonesia
38 Daerah di 7 Provinsi Tidak Hujan Lebih Dua Bulan, Kekeringan Ekstrem Melanda
Hal ini seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu (18/9).
Frengky Aruan - Rabu, 18 September 2024
38 Daerah di 7 Provinsi Tidak Hujan Lebih Dua Bulan, Kekeringan Ekstrem Melanda
Indonesia
Puan Maharani Minta Pemerintah Siapkan Langkah untuk Antisipasi Kekeringan
Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta pemerintah untuk menyiapkan langkah agar mengantisipasi kekeringan.
Soffi Amira - Kamis, 12 September 2024
Puan Maharani Minta Pemerintah Siapkan Langkah untuk Antisipasi Kekeringan
Indonesia
10 Kecamatan Boyolali Alami Kekeringan, Pemkab Suplai Air Bersih
Pemkab mengantisipasi dampak kekeringan dengan menyiapkan puluhan truk tangki air bersih.
Dwi Astarini - Minggu, 25 Agustus 2024
10 Kecamatan Boyolali Alami Kekeringan, Pemkab Suplai Air Bersih
Indonesia
Musim Kemarau Panjang, 2.073 Kepala KK di Sragen Kekurangan Air
Jumlah itu masih berpotensi meningkat lantaran ini baru awal musim kemarau.
Dwi Astarini - Senin, 12 Agustus 2024
Musim Kemarau Panjang, 2.073 Kepala KK di Sragen Kekurangan Air
Indonesia
Yogyakarta Tetapkan Darurat Kekeringan, Siapkan Hujan Buatan
Program hujan buatan itu bakal melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 05 Agustus 2024
Yogyakarta Tetapkan Darurat Kekeringan, Siapkan Hujan Buatan
Indonesia
Pemkot Solo Segera Tetapkan Siaga Darurat Kekeringan
Sesuai prediksi BMKG, puncak musim kemarau diperkirakan Juli-Agustus 2024. Durasi musim kemarau kurang lebih 3 sampai 6 bulan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 04 Agustus 2024
Pemkot Solo Segera Tetapkan Siaga Darurat Kekeringan
Bagikan