Bunda, Hati-Hati Saat Unggah Foto Si Kecil


Hati-hati saat unggah foto si kecil. (Foto: Pixabay/Gilmanshin)
ERA media sosial memberikan banyak sekali fenomena baru. Salah satunya yang dikenal dengan istilah sharenting. Sharenting adalah praktik ketika orang tua tampaknya terlalu sering menggunakan media sosial saat membagikan foto dan pembaruan anak mereka ke seluruh dunia.
Para orang tua mungkin memiliki niat baik saat melakukannya. Namun niat tersebut bisa berakhir membahayakan anak-anaknya. Berikut jenis foto anak yang harus dihindari orangtua untuk diunggah di berbagai akun media sosial mereka.
Baca juga:
1. Gambar yang menunjukkan sekolah anak

Di masa pandemi ini, anak mungkin belajar dari rumah dan tidak pergi ke sekolah. Namun, bukan berarti kita bebas membagikan info terkait dimana anak bersekolah.
Hal tersebut bisa disalahgunakan oleh orang jahat dan mereka bisa mengambil kesempatan ketika sekolah kembali normal.
Foto yang menunjukkan anak mengenakan seragam sekolah berpotensi menarik predator yang dapat mengidentifikasi sekolah tempat anak bersekolah hanya dengan melihat foto tersebut.
Seragam bukan satu-satunya hal yang berbahaya tentang memposting foto sekolah. Detail kecil di latar belakang foto, seperti gedung sekolah atau logo klub olahraga, dapat mengungkapkan informasi yang cukup tentang lokasi anak dan itu membahayakan mereka.
2. Gambar dengan tag nama

Gambar yang menunjukkan anak dengan label nama adalah jenis foto lain yang dapat mengungkapkan identitas mereka. Jika kamu masih ingin mengunggah gambar seperti itu, pastikan telah mengaburkan nama pada tag dan nama yang ada pada anak-anak lain dalam gambar tersebut.
Baca juga:
3. Gambar dengan metadata dan penandaan geografis

Jika kamu suka dan sering memberikan pembaruan tentang kehidupan keluarga di media sosial, lebih baik pastikan platform yang digunakan untuk memposting gambar tidak mengungkapkan metadata foto.
Metadata, atau data EXIF, berisi informasi tentang waktu dan tempat pengambilan gambar. Itu dapat digunakan untuk menemukan lokasi anak dan jadi santapan lezat para predator. Kamu juga dapat memilih untuk menonaktifkan penandaan geografis dan metadata untuk semua foto.
Sebaiknya periksa juga pengaturan privasi di akun media sosial dan pastikan kamu hanya membagikan foto anak dengan orang yang kamu percayai.
4. Gambar yang menunjukkan tubuh anak Anda yang tidak tertutup

Setelah kita mengunggah gambar ke Internet, kita tidak lagi memiliki kendali penuh atas itu. Siapapun dapat melihat, menyalin, atau membagikan foto kita.
Mengunggah gambar yang menunjukkan tubuh anak yang telanjang atau tertutup sebagian dapat menarik predator online. Foto-foto semacam itu juga dapat membuat anak merasa malu ketika mereka dewasa dan melihatnya diunggah di Internet.
5. Gambar yang menunjukkan amukan atau perilaku buruk

Jenis foto lain yang dapat membuat anak merasa malu dan frustrasi ketika melihatnya secara online, adalah foto yang menunjukkan perilaku buruk atau momen kelemahan lainnya.
Sekalipun alasan kesusahan anak tampaknya cukup lucu untuk dibagikan, ingatlah bahwa bagi anak itu mungkin merupakan tragedi nyata saat ini, dan perasaan mereka tidak boleh ditertawakan. (avia)
Baca juga:
Belum Berpengalaman dengan Anak Kecil? Ini 3 Cara agar Disukai Mereka
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
