Brotox, Botox untuk Laki-laki yang makin Populer

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 07 Juni 2022
Brotox, Botox untuk Laki-laki yang makin Populer

Botox yang menjadi prosedur kosmetik yang paling banyak diminta laki-laki. (Foto: freepik/master1305)

Ukuran:
14
Audio:

MED-SPA atau medical spa didatangi banyak laki-laki yang lebih membuka diri terhadap kosmetik dan estetika seiring dengan machismo yang mulai berkurang dan stigma femininitas yang mulai mencair.

Lalu, apa layanan estetika dan prosedur kosmetik yang diminati laki-laki? Ternyata suntikan botox menjadi prosedur kosmetik nomor satu yang diminta laki-laki. Sebanyak 473.354 perawatan diberikan pada 2019, naik 5 persen dari 2018 dan 403 persen dari 2000. Demikian diungkap American Society of Plastic Surgeons (ASPS).

Botox hanyalah salah satu nama dagang komersial untuk toksin botulinum, protein neurotoksik yang sering digunakan untuk tujuan medis dan kosmetik. Botox bisa dibilang setara dengan Xerox dalam industri tersebut.

BACA JUGA:

Lebih Memiliki Banyak Manfaat Makan Pisang Mentah

Brotox merupakan plesetan dari Botox yang menjadi prosedur kosmetik yang paling banyak diminta laki-laki. Dengan semakin banyak laki-laki meminta perawatan Botox, dan menjadi lebih terbuka tentang hal itu, para ahli yakin tren ini akan terus berkembang.

"Laki-laki, pasien yang mengidentifikasi pria cenderung ingin tampil terbaik seperti rekan-rekan mereka. Karena perawatan di klinik seperti Botox Cosmetic dan filler Juvederm menjadi lebih tersedia, dan dibicarakan, layanan itu juga makin populer melalui media sosial," kata ahli bedah plastik besertifikat di New York City, AS, Dr David Shafer seperti diberitakan Fortune.

Shafer menambahkan, lebih banyak pasien laki-laki sekarang datang untuk membuat janji dengan istri atau pacar mereka. Layanan ini sekarang dipandang sebagai 'hadiah' ketimbang beberapa tahun yang lalu ketika dia sering mendengar pasien laki-laki berkata, "Ibu/istri/pacar menyuruh saya melakukannya."

Efek Zoom

male grooming
Tren Brotox merupakan efek Zoom akibat orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di konferensi video daring. (freepik/master1305)

"Lagi pula, pria lebih sadar tentang penampilan dan tanda-tanda penuaan mereka setelah menghabiskan satu tahun menatap bayangan mereka dalam konferensi video daring. Kapan ada saat seseorang akan melihat bayangan mereka sebanyak itu?" Shafer mengatakan, menggarisbawahi 'efek Zoom' dari pandemi.

"Jika kita dapat menemukan satu hal baik tentang pandemi, itu baik untuk operasi plastik, secara umum. Orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan melihat diri mereka sendiri sepanjang hari di Zoom. Laki-laki dan perempuan melihat lebih banyak kerutan dan datang untuk meminta perawatan. Selain itu, jadwal kerja dari rumah memungkinkan lebih banyak fleksibilitas untuk datang untuk membuat janji," kata Shafer.

BACA JUGA:

Transplantasi Rambut Robotik dengan Teknologi AI Hadir di Indonesia

Ahli bedah mulut dan maksilofasial di Pusat Bedah Mulut, Wajah, dan Implan di Ohio, AS, Jaclyn Tomsic juga telah melihat tren ini secara langsung. Di dunia sekarang ini, katanya, ada sedikit stigma yang melekat pada perawatan kosmetik untuk laki-laki dan perempuan.

"Laki-laki selalu dikaitkan dengan kesehatan dan kebugaran yang berkaitan dengan atletik, latihan kekuatan, dan binaraga. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan keterampilan tetapi juga fokus pada citra tubuh sampai tingkat tertentu," jelas Tomsic.

"Botox dan prosedur kosmetik lainnya memberikan jalan lain untuk mencapai diri terbaikmu. Dengan semakin banyak pria tidak hanya menerima perawatan Botox, tetapi juga menjadi lebih terbuka tentang hal itu, tren hanya akan terus tumbuh, dan saya pikir itu hal yang baik," dia menambahkan.

Tampil lebih muda

brotox
Prinsip Botox sama untuk laki-laki dan perempuan, tetapi laki-laki seringkali membutuhkan lebih banyak unit. (freepik/wavebreakmedia)


Dengan posting media sosial di Facebook, Instagram, LinkedIn, dan aplikasi kencan, ini membuat laki-laki ingin menonjolkan wajah terbaik mereka. Selain itu, persaingan di pasar kerja dan fokus pada kaum muda juga mendorong pria ingin terlihat lebih muda dari usia kronologisnya.

"Seperti sejumlah prosedur kosmetik, terus ada peningkatan permintaan yang stabil selama pandemi berbasis virtual, di mana wajah seseorang ditampilkan secara penuh. Botox adalah langkah pertama yang mudah bagi pria yang ingin menjelajahi dunia kedokteran estetika," Tomsic menjelaskan.

Media sosial, kata Shafer, telah memberi orang kesempatan untuk melihat diri mereka sendiri dari sudut pandang yang berbeda. Jika kamu menyukai penampilanmu dengan filter, mengapa tidak melakukan prosedur kosmetik untuk mencapai efek serupa?

"Stigma melakukan perawatan hampir tidak ada, tapi itu bukan sesuatu yang akan laki-laki gunakan untuk membuka percakapan di meja makan atau ketika nongkrong dengan sesama pria," kata Shafer.

Prinsip Botox sama untuk laki-laki dan perempuan, tetapi karena otot yang lebih tebal dan lebih kuat, laki-laki seringkali membutuhkan lebih banyak unit daripada perempuan. Namun, bahkan dengan dosis yang lebih tinggi, mereka tidak mendekati ambang toksisitas.

Mengingat waktu perawatannya yang cepat, bahkan perawatan seluruh wajah tidak lebih dari 30 menit, dan sedikitnya waktu yang diperlukan untuk pemulihan sehingga dapat segera kembali ke aktivitas normal, Botox jadi lebih mudah dipasarkan. Selain itu, perawatan ini tidak menyebabkan pembengkakan atau memar yang berarti bagi kebanyakan pasien.

"Banyak klinik medis terpaksa tutup pada awal pandemi, dan pasien semakin putus asa untuk mencari klinik untuk mendapatkan dosis berikutnya," kata Shafer.

Karena itulah, menurutnya, ada ledakan dalam perawatan pasca-pandemi. Selain itu, ada juga pertumbuhan yang berkelanjutan karena lebih banyak orang mengeksplorasi pilihan untuk tampil lebih baik, merasa lebih baik, dan untuk merawat diri mereka sendiri.(aru)

BACA JUGA:

Mengenal Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Letaknya

#Kesehatan #Male Grooming
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan