BPPTKG Prediksi Erupsi Merapi 2020 Tak Sedahsyat 2010


Kondisi Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta dari rekaman CCTV. (Foto: MP Instagram BPPTKG Yogyakarta)
MerahPutih.com - Status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta naik menjadi Level II (Siaga) dan berpotensi berlanjut ke erupsi. Namun, BPPTKG Yogyakarta memprediksi erupsi tidak sebesar tahun 2010.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida memperkirakan, letusan mendatang cenderung menyamai kejadian 2006 dan tidak sedahsyat erupsi besar 2010.
IA menjelaskan, tiga letusan terakhir yaitu pada 2006, 2010, dan erupsi panjang sejak Mei 2018 memiliki karakter yang berbeda.
Baca Juga:
Gunung Merapi Siaga, Ganjar: Daerah Klaten Diperkirakan Paling Terdampak
Erupsi terakhir pada Juni 2020 lalu didominasi gas dengan indeks eksplosif masih rendah atau seperatus dari 2006 dan seperseribu dari 2010.
"Dari data yang ada, diperkirakan waktu erupsi Merapi sudah semakin dekat namun diperkirakan akan menyamai 2006," ujar Hanik dalam keterangan pers di Yogyakarta, Kamis (05/ 11.)
Pasca letusan tanggal 21 Juni 2020 teramati deformasi berupa pemendekan jarak EDM dari Pos Babadan diiringi dengan peningkatan aktivitas kegempaan.
Saat ini, aktivitas vulkanik semakin intensif dengan kejadian gempa rata-rata gempa vulkanik dangkal (VTB) 6 kali/hari, dan multi phase (MP) 83 kali/hari serta Deformasi EDM mencapai 2 cm/hari. Pemendekan jarak EDM juga terukur dari pos-pos dan titik-ukur di sekeliling Merapi. Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat.

Sejarah Letusan 2006
Berdasarkan catatan BPPTKG dan Badan Geologi Kementerian ESDM, Gunung Merapi meletus pada 13 Mei dan berstatus awas hingga 9 Juni 2006.
Jarak luncur awan panas pertama mencapai 7 KM ke arah Kali Adem. Disusul luncuran awan panas kedua sejauh 5 Km ke arah Kali Krasak dan Boyong serta Kali Gendol. Sementara material lava yang dimuntahkan mencapai 10 juta meter kubik. Skala Volcano Explosif Index (VEI) adalah 2 dengan ukuran skala 1 paling rendah dan skala 4 paling tinggi.
Besarnya daya ledak menyebabkan runtuhnya kubah lava yang menempel di dinding puncak. Gempa berskala 6,2 richter turut mengguncang Yogyakarta dan sekitar pada 27 Mei 2006. Letusan Merapi di tahun 2006 ini menelan korban jiwa setidaknya 151 orang.
Baca Juga:
Sejarah Letusan Dasyat 2010
Letusan 2010 terjadi pada 26 Oktober 2010 hingga 5 November 2010. Erupsi ini diawali dengan letusan eksplosif yakni keluarnya awan panas sejauh 14 km ke arah selatan melalui jalur lembah Kali Gendol. Juga memuntahkan lontaran material vulkanik setinggi 6,5 KM dari puncak Merapi.
Letusan Gunung Merapi pada 2010 tercatat memiliki indeks erupsi Volcano Explosif Index (VEI) 4. Radius bahaya mencapai 20 km dari puncak gunung. Peristiwa serupa sebelumnya terjadi pada 1872.
Letusan dasyat tersebut menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi dan sedikitnya 353 orang tewas. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
