BPN Ungkap Mitos Utang Pemerintah untuk Biayai Proyek Infrastruktur

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 31 Januari 2019
BPN Ungkap Mitos Utang Pemerintah untuk Biayai Proyek Infrastruktur

Juru Debat Badan Pememnangan Nasional (BPN) Ramson Siagian dalam diskusi 'Kemelut Hutang di Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi' di Media Center Prabowo-Sandi. (MP/Ponco)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih com - Juru Debat Badan Pememnangan Nasional (BPN) Ramson Siagian angkat bicara soal klaim pemerintah yang menyebut tingginya utang era Joko Widodo (Jokowi) digunakan untuk membangun infrastruktur.

Ramson mengatakan, klaim bahwa utang pemerintah digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur tidak sepenuhnya benar. Sebab, kata Ramson, ada sejumlah proyek pembangunan yang hingga kini belum rampung pengerjaannya.

Hal itu dikatakan Ramson dalam diskusi 'Kemelut Hutang di Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, (30/1).

"Proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt misalnya, ini direncanakan sejak 2014 sampai sekarang hanya 3 persen yang on, yang sudah mendistribusikan listrik 3—5 persen. Jadi, 95 persen belum on. Kemungkinan baru selesai di tahun 2026," katanya.

"Jadi, yang digembar-gembor membangun 35.000 megawatt pembangkit listrik, realitasnya tidak benar. Selama ini seakan proyek yang menimbulkan utang, padahal ini belum selesai. Itu sebabnya investor mulai mengeluh," katanya.

Seorang petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Pusat BNI Jakarta, Senin (12/10). (Foto Antara/Wahyu Putro A)
Seorang petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Pusat BNI Jakarta, Senin (12/10). (Foto Antara/Wahyu Putro A)

Sementara, Analis Ekonomi Politik Kusfiardi mengatakan utang pemerintah era Jokowi tidak digunakan untuk hal-hal yang produktif.

Hal itu terlihat dari strategi pemerintah yang seolah gali lubang utang baru untuk menutup lubang cicilan pokok dan bunga utang lama.

"Hari ini kita sudah tau bahwa untuk membayar bunga pemerintah harus buat utang baru. Strategi ini menunjukkan utang tidak dikelola dengan baik. Harusnya setiap item pembangunan yang dibiayai utang bisa menggenjot pemasukan negara agar pemerintah bisa membayar utang dan mengeskalasi pembangunan selanjutnya," pungkas Kusfiardi. (Pon)

#Utang Negara #Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
Indonesia dikabarkan bakal bangkrut pada 2030, karena utang yang semakin menumpuk. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Mau Lunasi Utang Rakyat Indonesia Pakai Uang Pribadi
Presiden RI, Prabowo Subianto, kabarnya ingin melunasi utang rakyat Indonesia dengan uang pribadinya. Namun, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Mau Lunasi Utang Rakyat Indonesia Pakai Uang Pribadi
Indonesia
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Presiden RI, Prabowo Subianto, berencana menarik utang Rp 781,87 triliun pada 2026. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi setelah pandemi COVID-19.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Indonesia
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Indonesia
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
Indonesia
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Berita Foto
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Suasana kesibukan kota Jakarta saat malam hari di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Indonesia
Utang Luar Negeri Indonesia Tercatat USD 424,8 Miliar, Terbanyak Digunakan Untuk Kegiatan Sosial
Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh melambat menjadi 3,3 persen (yoy) dari 8,4 persen (yoy) pada triwulan III 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 Februari 2025
Utang Luar Negeri Indonesia Tercatat USD 424,8 Miliar, Terbanyak Digunakan Untuk Kegiatan Sosial
Indonesia
Utang Luar Negeri Sudah Tembus USD 408,6 miliar, Naik Lagi Hampir 3 Persen
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Agustus 2024
Utang Luar Negeri Sudah Tembus USD 408,6 miliar, Naik Lagi Hampir 3 Persen
Indonesia
Prabowo Tidak Berencana Tingkatkan Rasio Utang Negara
Penting untuk dicatat, itulah sebabnya Prabowo dan tim formalnya berbicara tentang kehati-hatian fiskal
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 15 Juni 2024
Prabowo Tidak Berencana Tingkatkan Rasio Utang Negara
Bagikan