BPIP Sebut Gerakan Intoleran di Indonesia Makin Meningkat

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 18 Desember 2020
BPIP Sebut Gerakan Intoleran di Indonesia Makin Meningkat

Romo Benny Susetyo (Foto: Instagram @susetyobenny)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan Komisi Nasional Hak dan Asasi Manusia (Komnas HAM) menggelar Seminar Web Nasional. Acara ini dalam rangka memperingati Festival HAM 2020 dengan tema Keragaman, Toleransi, dan Keagamaan, Jumat (18/12).

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mejelaskan bahwa terkait kasus intoleransi, setiap waktunya terjadi penambahan kasus.

Baca Juga:

Proses Hukum Terhadap Pelaku Intoleransi di Solo Dinilai Tak Tegas

"Persoalan kita paling sulit pendirian rumah ibadah, pemakaman, dan hak-hak kaum minoritas," tegas Benny dalam keterangannya kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (18/12).

Pendirian rumah ibadah, lanjut Benny, merupakan sebuah kebutuhan yang nyata. Tetapi pembangunannya kadang tidak mudah. Masalah ini harus segera diselesaikan.

"Kadang ada syarat yang menyulitkan dalam persetujuannya bahkan sampai ada demo yang menentang pembangunannya," jelas dia.

Dalam hal ini Pancasila jangan sekedar selogan tapi jadi prilaku semua warga negara dan harus ditanamkan sejak usia dini. Penanaman nilai Pancasila sejak dini ini harus masuk dalam kurikulum pendidikan.

"Pendidkan pancasila dan moral lebih mengajari rasa hornat dan toleransi serta saling menghargai," jelas Benny.

Romo Benny Susetyo (kanan) saat Pertemuan Dialog Kerukunan Umat Beragama Katolik Tingkat Nasional di Denpasar, Minggu (11/10). (Foto: MP/Istimewa)
Romo Benny Susetyo (kanan) saat Pertemuan Dialog Kerukunan Umat Beragama Katolik Tingkat Nasional di Denpasar, Minggu (11/10). (Foto: MP/Istimewa)

Benny menegaskan bahwa negara harus hadir dan tidak boleh kompromi terhadap kaum intoleran. "Karena kalau tidak maka kehidupan bernegara akan terpecah belah," tegasnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar turut menjelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara contoh dalam toleransi. Menurut dia, siapapun yang mau belajar terkait toleransi maka datanglah ke indonesia.

Ia meminta masyarakat bersyukur ada indonesia karena disanalah islam toleransi ada. "Sistem perekonomian modern bisa paralel dengan sistem perekonomian indonesia," tuturnya.

Baca Juga:

Tolak Intoleransi, Barisan Solidaritas Masyarakat Solo Demo di Kawasan Gladak

Sementara, Budayawan sekaligus tokoh kemanusiaan, Romo Franz Magnis Suseno mejelaskan tentang hakikat toleransi. Menurutnya toleransi bukan hanya membiarkan tetapi adanya sikap hormat.

"Toleransi lebih dari sekadar membiarkan. Akan tetapi adanya akar dari sikap hormat terhadap jati diri, budaya, dan agama lain," ujarnya. (Knu)

#Romo Benny Susetyo #Kasus Intoleransi #Toleransi #Toleransi Umat Beragama
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam
Target Kemenag bukan hanya mengeliminasi, tetapi juga meniadakan potensi terjadinya konflik intoleransi
Wisnu Cipto - Rabu, 13 Agustus 2025
Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Indonesia
Natalius Pigai Siapkan UU Baru Pasca Insiden Perusakan Rumah Ibadah Kristen di Padang
Pigai menekankan bahwa pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Natalius Pigai Siapkan UU Baru Pasca Insiden Perusakan Rumah Ibadah Kristen di Padang
Indonesia
Pembubaran Rumah Doa di Padang, SETARA Desak Pemerintah Prabowo Berhenti Bersikap Diam
Penegakan hukum dijalankan dengan tegas terhadap para pelaku intoleransi.
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Pembubaran Rumah Doa di Padang, SETARA Desak Pemerintah Prabowo Berhenti Bersikap Diam
Indonesia
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Polri bukan hanya menjadi penjaga keamanan, namun juga sahabat umat dalam keseharian.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Indonesia
PSI Kecam Aksi Pembubaran Retreat Pelajar Kristen, Pelaku Harus Dihukum untuk Beri Efek Jera
Para pelaku yang terbukti melakukan pengusiran dan perusakan harus dihukum agar memberikan efek jera.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
PSI Kecam Aksi Pembubaran Retreat Pelajar Kristen, Pelaku Harus Dihukum untuk Beri Efek Jera
Indonesia
Wujud Toleransi, Gereja Santa Theresia Sumbangkan Sapi Kurban ke Umat Islam Tanah Abang
Rumah Singgah Hurin in Study Center biasanya menjadi tempat anak-anak Tanah Abang dan sekitarnya untuk belajar mengaji
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Wujud Toleransi, Gereja Santa Theresia Sumbangkan Sapi Kurban ke Umat Islam Tanah Abang
Indonesia
Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
Pemkot Solo akan membuat program supaya Solo masuk lima besar kota paling toleransi di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
Indonesia
Menteri Agama RI Diminta Datang ke New York, Sebut Pemerintah AS Ingin Tiru soal Nilai Toleransi di Indonesia
Menag Nasaruddin Umar beberkan agenda di New York, AS.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Menteri Agama RI Diminta Datang ke New York, Sebut Pemerintah AS Ingin Tiru soal Nilai Toleransi di Indonesia
Indonesia
Kirab Waisak Solo Cermin Toleransi Umat Beragama Kota Bengawan
Kirab bertajuk "Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa” itu menjadi cermin simbol kerukunan dan toleransi umat beragama di Kota Bengawan.
Wisnu Cipto - Senin, 12 Mei 2025
Kirab Waisak Solo Cermin Toleransi Umat Beragama Kota Bengawan
Bagikan