BPBD Kota Yogyakarta Imbau Warga Waspadai Longsor Talud Usai Hujan Deras
Longsor talud di Yogyakarta. (Foto: Twitter/TRC BPBD DIY)
MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai untuk waspada pada potensi bencana banjir dan tanah longsor pada talud.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan, daerah yang paling rawan terjadi bencana adalah permukiman warga di bantaran sungai.
“Semua kawasan di pinggir sungai adalah daerah yang rawan bencana saat musim hujan, seperti tanah longsor hingga banjir. Untuk itu, kewaspadaan perlu terus dibangun, sehingga bisa mengurangi risiko bencana,” tegas Hidayat di Yogyakarta, Jumat (5/11).
Baca Juga:
Komnas HAM Selidiki Dugaan Penyiksaan Napi di Lapas Narkotika Yogyakarta
Berdasarkan data, sebuah talud Kelurahan Muja Muju longsor usai hujan deras pada Rabu (03/11). Talud ini terletak di aliran Sungai Gajah Wong.
Talut sungai longsor sepanjang 30 meter dengan ketinggian lima meter. Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini pada Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP).
"Tidak ada korban jiwa. Tidak ada rumah rusak karena di sekitar lokasi longsor tidak ada permukiman dan nihil ” katanya.
Selain di Muja Muju, BPBD Kota Yogyakarta juga mencatat beberapa titik talud yang mengalami kerusakan, di antaranya di bawah Jembatan Winong di aliran Sungai Gajah Wong dan di Serangan di aliran Sungai Winongo. Kerusakan di kedua titik tersebut sudah dilaporkan ke DPUPKP Kota Yogyakarta.
“Kami juga sudah melakukan pemetaan risiko bencana di daerah bantaran sungai,” katanya.
Dalam pemetaan tersebut, BPBD Kota Yogyakarta melakukan pendataan terkait jumlah warga yang tinggal di bantaran sungai, jalur evakuasi dan titik evakuasi saat terjadi bencana.
“Jadi, sudah ada mitigasi yang kami harapkan dapat membantu masyarakat untuk melakukan langkah cepat apabila terjadi bencana,” katanya.
Baca Juga:
Vaksinasi COVID-19 Anak di bawah 12 Tahun, Pemkot Yogya Tunggu Arahan Teknis Pusat
Demi mencegah korban jiwa, BPBD telah memberikan stimulus dan pelatihan penanganan bencana kepada 130 Kampung Tangguh Bencana (KTB).
Keberadaan KTB yang tersebar di sekitar 130 kampung di Kota Yogyakarta, lanjut Nur, diharapkan dapat membantu penanganan awal apabila terjadi bencana.
“Kelengkapan peralatan penanganan bencana pun sudah diberikan, misalnya gergaji mesin, pompa air, alat komunikasi dan lainnya,” katanya.
Ia mengingatkan, seluruh KTB untuk kembali mengecek peralatan dan fasilitas penanganan bencana agar selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan sewaktu-waktu. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Yogyakarta Wajibkan Wisatawan Unduh Aplikasi Sugeng Rawuh Gantikan PeduliLindungi
Bagikan
Berita Terkait
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
Presiden Prabowo Instruksikan Dukungan Penuh Penanganan Bencana, Termasuk Tambahan Anggaran
Seribu Lebih Sekolah Hancur Usai Sumatera Diterjang Bencana, Kurikulum Bencana Didesak Masuk dalam RUU Sisdiknas
Update: Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai 744 Orang, 551 Masih Hilang
Korban Bencana di Sumatra Bertambah Jadi 631 Jiwa, BNPB: 1 Juta Warga Mengungsi
Presiden Prabowo Temui Pengungsi Banjir Sumut: Desa Terisolasi dan Jalur Terputus Jadi Kendala
Sibolga, Tapteng, dan Tapsel Jadi Daerah Terparah Banjir di Sumut
Gratiskan Layanan Internet Starlink untuk Korban Bencana Sumatra, Elon Musk: Tak Pantas Kami Ambil Untung
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Helikopter Mi-17 dan Bell 412 Bawa Misi Krusial Bantuan Banjir Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat