Boni Hargens: Soal 5000 Pucuk Senjata, Kuncinya Koordinasi

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 24 September 2017
Boni Hargens: Soal 5000 Pucuk Senjata, Kuncinya Koordinasi

Pengamat Politik Boni Hargens bersama tim kuasa hukumnya( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Pengamat Politik Boni Hargens buka suara mengenai pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang adanya institusi non-militer yang memesan 5000 pucuk senjata api. Boni menilai pernyataan Panglima TNI itu telah menimbulkan goncangan karena langsung terkait rasa aman masyarakat.

"Turbulensi itu tak terhindarkan karena isu ini langsung berkaitan dengan rasa aman masyarakat, apalagi tahun politik 2018 sudah di depan mata," ujar Boni dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Minggu (24/9).

Menurut Boni, maksud Panglima TNI tentu baik. Pasalnya, Gatot mengungkapkan kegusaran hatinya terhadap situasi keamanan negara sehingga ada langkah antisipatif agar hal-hal buruk tidak terjadi.

Namun, Boni memberikan tiga catatan kritis atas pernyataan Panglima TNI. Pertama, kata dia, alangkah bijaknya bila masalah tersebut tidak sampai ke publik, tetapi cukup berhenti di kalangan elite saja.

"Biarkan para petinggi di institusi keamanan dan institusi intelijen berkoordinasi mengidentifikasi masalah. Mereka nanti harus mencari tahu institusi apa yang memesan senjata tersebut, dan apa tujuan pembelian senjata tersebut," tutur dia.

"Tetapi karena bola panas ini sudah terlanjur menggelinding ke ruang publik, maka investigasi resmi harus dilakukan. Dengan syarat bahwa investigasi itu dilakukan secara transparan oleh tim independen yang tidak terikat dengan kepentingan politik tertentu," sambung Boni.

Catatan kedua, lanjut Boni, semua stakeholders terkait, harus melakukan sesuatu untuk menghentikan spekulasi yang terus berkembang liar di tengah masyarakat. Pasalnya, spekulasi-spekulasi itu berpotensi melahirkan konflik elite yang serius.

"Ada spekulasi yang menyudutkan Badan Intelijen Negara dan ada spekulasi juga yang menyudutkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Spekulasi yang liar ini, meskipun itu hoax, sangat berbahaya bagi keamanan nasional," tandasnya.

Boni mencontohkan penyerbuan ke kantor LBH di Jakarta belum lama ini oleh sekelompok massa. Penyerbuan ini bermula dari spekulasi liar dan provokasi hoax di media sosial yang menuduh LBH sebagai tempat persemaian ideologi komunis.

"Nah, spekuasi yang berkembang terkait pernyataan TNI ini terkesan ingin membenturkan TNI dengan BIN atau TNI dengan Polri. Kita menyayangkan para oknum yang membangun spekulasi liar seperti itu. Polri perlu mengusut tuntas juga mereka yang menyebarkan hoax untuk merusak citra institusi negara," imbuh dia.

Catatan ketiga, tambah dia, untuk meredam tensi dari persoalan ini, ada baiknya Presiden Jokowi mengundang sekaligus Panglima TNI, Kepala BIN, dan Kapolri dalam rapat tertutup dan terbatas untuk mencari jalan keluar yang bijak dan efektif terkait isu senjata ini.

Perhatian utama saat ini, menurut dia adalah bagaimana menjamin rasa aman publik. Karena kelompok yang ingin merusak NKRI menghendaki situasi yang tidak aman sebagai prasyarat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah.

"Sebagai penjaga NKRI, TNI, BIN, dan Polri harus bergandengan tangan dan berdiri di depan memberi jaminan keamanan bagi seluruh komponen bangsa dan negara. Selama ini kan koordinasi itu berjalan baik seperti dalam mengamankan Pilkada 2017," pungkas Boni.(Pon)

#Boni Hargens #Panglima TNI #Jenderal Gatot Nurmantyo #TNI AD #Polri
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen
Penaikan pangkat ini bukan sekadar penghargaan, melainkan juga bentuk kepercayaan sekaligus tanggung jawab yang semakin besar bagi para perwira tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen
Indonesia
Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian
Langkah yang diambil Prabowo merupakan respons atas aspirasi masyarakat sipil.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian
Indonesia
Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus
Prahara Agustus itu merujuk kepada rangkaian kerusuhan pada 25 Agustus, kemudian 28—30 Agustus 2025 di Jakarta dan kota-kota lainnya.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus
Indonesia
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir
Yusril juga berharap TNI dapat mengkaji tulisan Ferry di media sosial dengan cermat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir
Indonesia
Mengenal Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan yang Pernah jadi ‘Tameng Hidup’ Presiden Kedua RI Soeharto
Sjafrie akan bekerja sampai menko polkam tetap dilantik Presiden Prabowo Subianto.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Mengenal Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan yang Pernah jadi ‘Tameng Hidup’ Presiden Kedua RI Soeharto
Indonesia
IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai
IPW mengapresiasi langkah tegas TNI-Polri. Masyarakat diminta untuk menyampaikan aspirasi dengan cara damai dan tidak merusak fasilitas umum.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai
Indonesia
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Sekarang situasi politiknya juga sudah beda, terus juga keterbukaan informasi juga sudah sangat luas
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Indonesia
Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional
Apabila melanggar, tentunya boleh untuk membubarkan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional
Indonesia
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
YLBHI juga mengecam pembatasan akses informasi dengan melarang media meliput dan mematikan konten live di platform seperti TikTok.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
Indonesia
Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi
Institusi Polri terus menjadi sorotan pasca penanganan demonstrasi beberapa hari terakhir yang dianggap represif hingga memakan korban jiwa.
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi
Bagikan