BNPT Tegaskan Keamanan Jadi Kunci Kesejahtera Rakyat Papua


Rumah bantuan di Papua. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menilai kedamaian dan kesejahteraan rakyat bisa terwujud jika situasi keamanan di wilayah ini terjamin, tanpa ada konflik dan kekerasan. Meredam berbagai tindak kekerasan, diperlukan pendekatan-pendekatan yang mengarah pada pembangunan kesejahteraan.
BNPT pun, menggelar dialog nasional dengan para tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Mimika, Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya.
Baca Juga:
Panggil Mahfud MD, Wapres Klaim Pembangunan di Papua Bakal Dimasifkan
"Tujuan dari adanya dialog nasional ini pada akhirnya, yaitu untuk mewujudkan Papua yang damai, Papua yang sejahtera. Untuk bisa ke arah sana, Papua yang aman terlebih dahulu yang harus kita wujudkan ke depan,"
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar dalam keteranganya, Jumat (11/6).
Mantan Kapolda Papua itu menyebut, inisiatif BNPT untuk menggelar dialog nasional dengan para tokoh Papua merupakan bagian dari upaya mencari solusi, utamanya bagaimana mengatasi aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Tanah Papua akhir-akhir ini, terutama kekerasan oleh kelompok bersenjata.
Masih kerap terjadi aksi kekerasan oleh kelompok bersenjata di sejumlah wilayah di Papua itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa baik kalangan masyarakat sipil, bahkan tidak sedikit petugas yang gugur saat melaksanakan penugasan untuk pengamaan di Papua.
"Masalahnya adalah bagaimana adanya hubungan komunikasi yang konstruktif antara unsur-unsur di pemerintahan dengan masyarakat, sehingga kita bisa mendengar secara langsung apa yang diinginkan oleh masyarakat dan pendekatan apa yang tepat yang dapat kita lakukan melalui kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan," ujarnya.

BNPT mempromosikan pendekatan yang bersifat lunak atau soft approach yang berbasiskan kesejahteraan masyarakat, dengan membangun sinergi antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah dengan para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.
Boy Rafli menyebut, upaya-upaya dialog selalu dibangun oleh pemerintah untuk mengatasi dan mengakhiri berbagai kekerasan di Tanah Papua menuju Papua yang damai dan sejahtera dan meminta peran aktif para tokoh untuk terus-menerus memperjuangkan dan mendorong terciptanya iklim yang damai dan menjauhkan kekerasan di Tanah Papua.
"Kita sudah menjadi negara demokrasi, tentunya tidak boleh ada kekerasan. Kalau masih ada kekerasan di dalam negara demokrasi, maka pasti indeks demokrasinya bermasalah. Kekerasan apa pun yang mendatangkan ketidakbaikan apalagi mendatangkan kematian bagi pihak lain sangat tidak dibenarkan. Jika itu terjadi berarti perlindungan terhadap warga masyarakat perlu kita tingkatkan lagi," kata Boy. (Knu)
Baca Juga:
Komandan Separatis KNPB Penyebar Hoaks TNI-Polri Tembaki Warga Papua Diciduk
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa

Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari

2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
