BNPB Minta Daerah Persiapkan Mitigasi Bencana Letusan Merapi


Kondisi salah satu tempat pengungsian bari warga kelompok rentan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/11). (Foto: BPBD Magelang)
MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali terus melakukan upaya penanangan siaga darurat, sebagai antisipasi adanya kenaikan level Gunung Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), Sabtu (7/11).
Menurut laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tim BPBD Kabupaten Boyolali telah berfokus pada penanganan wilayah yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi, yakni Desa Jrakah, Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo.
"Upaya yang telah dilakukan adalah dengan mempersiapkan jalur evakuasi untuk warga, menetapkan titik kumpul evakuasi, melakukan gladi lapang terkait pelaksanaan evakuasi, dapur umum dan evakuasi ke desa penyangga," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Sabtu (7/11).
Baca Juga:
Contoh Jepang, Tempat Pengungsian Merapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan
Raditya menjelaskan, BPBD Kabupaten Boyolali juga telah melakukan sosialisasi terkait implementasi Sister Village pada masa pandemi, antara Desa Tlogolele di Kabupaten Boyolali dengan Desa Mertoyudan dan Desa Bumirejo yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Magelang pada Rabu (4/11).
"Tim BPBD Kabupaten Boyolali segera melakukan distribusi logistik berupa bahan pangan dan masker ke TPPS di Desa Tlogolele, Desa Klakah dan Desa Jrakah, setelah status siaga Gunung Merapi ditetapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Kamis lalu" ujarnya.
Selain itu, kata Raditya, tim BPBD Kabupaten Boyolali dan gabungan juga menempatkan alat transportasi berupa mobil truk untuk membantu warga dalam melakukan evakuasi di Desa Klakah. Sejalan dengan itu, pelaksanaan pembaruan pendataan penduduk termasuk yang usia rentan, ternak dan kendaraan di wilayah KRB III juga terus dilakukan.
"Sosialisasi terkait informasi terkini juga terus disampaikan agar masyarakat tidak panik. Di sisi lain, warga juga diimbau untuk dapat mempersiapkan diri melaksanakan evakuasi," jelas dia.

Selain tiga desa di Kabupaten Boyolali, wilayah lain yang masuk dalam KRB III dan harus segera mendapat penanganan menurut BPPTKG adalah Ngargomulyo, Krinjing dan Paten, Kecamatan Dukun di Kabupaten Magelang dan Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante, Kecamatan Kemalang di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Raditya melanjutkan, wilayah administrasi desa yang masuk di dalam prakiraan daerah bahaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
Sementara itu, rekomendasi dari BPPTKG untuk wilayah KRB III adalah penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III agar dihentikan, pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak G. Merapi.
"Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten harus mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang dapat terjadi setiap saat," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
Bupati Sleman Tetapkan Status Darurat Siaga Bencana & Dana Darurat Rp30 Miliar
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
