BNPB Beberkan Banjir di Beberapa Lokasi di Jakarta Sudah Surut
Penanganan korban banjir yang masih terjebak di rumah warga (Foto: ANTARA)
MerahPutih.Com - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo mengatakan, kondisi genangan banjir di beberapa lokasi sudah mulai surut.
Menurut Agus, dari laporan dari BPBD pada pukul 12.00 WIB menunjukkan bahwa genangan air di Kabupaten Bekasi sudah surut dari 300 cm menjadi 20-50 cm, Kota Bekasi dari 600 m menjadi 20 - 300 cm, Kabupaten Bogor dari 200 cm menjadi 20 - 30 cm, Kota Tangerang dari 200 cm menjadi 30-50 cm, Kota Tangsel dari 200 cm menjadi 0-20 cm, di Kota Depok dan Kota Bogor sudah tidak ada genangan.
Baca Juga:
Diterjang Banjir, BNPB Sebut Drainase dan Serapan Air di Jakarta Buruk
"Sedangkan di DKI Jakarta genangan juga sudah surut, di Jakarta Timur dari 310 cm menjadi 20-25 cm, Jakarta Barat dari 70 cm menjadi 20-70 cm, Jakarta Selatan dari 200 cm menjadi 20-200 cm, Jakarta Utara dari 70 cm menjadi 20-70 cm, dan di Jakarta Pusat sudah tidak ada genangan," kata Agus dalam keterangannya, Jumat (3/1).
Agus mengatakan, berdasarkan pantauan dari petabencana.id terdapat dua genangan saja.
"Seperti di Jakarta Utara dengan kedalamam 66 cm dan di Tangerang dengan kedalaman 23 cm," jelas Agus.
Agus menyebutkan, jumlah pengungsi paling banyak ada wilayah Kota Bekasi, yakni 366.274 orang.
Menurut Agus, tingginya jumlah pengungsi di Kota Bekasi disebabkan oleh kondisi banjir di sana yang lebih parah dibanding wilayah-wilayah lainnya.
Ia menambahkan, wilayah Bekasi sebetulnya tidak diprediksi akan terdampak banjir sebesar itu karena selama ini fokus hanya ditujukan pada ketinggian air Bendung Katulampa.
"Tiba-tiba di sebelah timur Jakarta di Bekasi ternyata di sana ada banyak sungai kan, Kali Bekasi, Kali Cikeas masuk di sana sehingga dampaknya besar, banjirnya tinggi, sehingga makanya pengungsinya banyak," kata Agus.
Bantuan yang masih diperlukan oleh para pengungsi adalah perahu karet, terpal, selimut, pakaian perempuan dan anak-anak.
Bantuan medis seperti obat-obatan dan trauma-healing serta bantuan logistik berupa makanan, minuman, air bersih, dan fasilitas MCK juga masih dibutuhkan.
Agus mengimbau masyarakat yang ingin memberikan bantuan agar menyerahkan bantuan kepada posko-posko terpusat yang sudah didirikan di tiap wilayah.
Baca Juga:
Sejumlah Pemancar BTS Down Terdampak Banjir, Menkominfo Minta Segera Diperbaiki
"Sebaiknya jangan dikirim langsung, supaya lebih merata, nanti jangan ada daerah yang banyak dapat di satu titik saja. Nah itu akan diatur oleh pos pengendali yang akan diaturnya supaya lebih merata mana yang kurang, mana yang berlebih," kata Agus.
Hujan yang mengguyur sejak Selasa hingga Rabu lalu telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Hingga Kamis malam, BNPB mencatat terdapat 35 korban tewas akibat banjir di Jabodetabek.(Knu)
Baca Juga:
Dengan Perahu Karet, Banser Berjibaku Selamatkan Para Korban Banjir
Bagikan
Berita Terkait
Daftar 20 RT di Jaktim dan Jaksel yang Berubah Jadi Kolam Dadakan Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa
BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang