Banjir Jakarta

Diterjang Banjir, BNPB Sebut Drainase dan Serapan Air di Jakarta Buruk

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 03 Januari 2020
  Diterjang Banjir, BNPB Sebut Drainase dan Serapan Air di Jakarta Buruk

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/5) (ANTARA/Dewanto Samodro)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan kondisi di Jabodetabek tidak lagi ada resapan bagi air hujan. Alhasil, air langsung mengalir ke sungai tanpa lewat resapan terlebih dulu.

"Jadi nyaris tidak ada resapan air lagi yang nyerap ke tanah, jadi begitu limpasan hujan turun ke atap kemudian mengalir ke darat, limpasannya itu nyaris 100 persen turun ke sungai, dan ini akan mempercepat proses air untuk masuk ke tempat lebih rendah," ucap Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo di Kantor BNPB, Kamis (2/1).

Baca Juga:

Banjir Jakarta Dianggap Sebagai Tamparan Keras Buat Penyelenggara Negara

Dirinya berharap kepala daerah atau Wali Kota bisa jadi komando penanganan banjir.

Kepala BNPB Doni Monardo sebut sistem drainase dan serapan air di Jakarta buruk
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo (Foto: ANTARA)

Doni menyebut pada penanganan saat banjir di Konawe Utara lalu, kepala daerah berhasil mengevakuasi seluruh warga sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Dia minta hal ini bisa ditiru yang lain.

Doni menginginkan pemimpin daerah tegas mengingatkan masyarakat kalau harta nyawa mereka jauh lebih penting ketimbang menyelamatkan harta benda mereka terlebih dulu.

"Pengalaman di Konawe utara kenapa masyarakat bisa selamat, karena mulai dari bupati kemudian aparat, kepala dinas sampai camat dan kades itu memaksa penduduknya untuk evakuasi untuk mengungsi sementara, sehingga ketika air hujan, airbah datang, rumahnya hanyut terbawa oleh arus, korbanya tidak ada," katanya.

Baca Juga:

Solusi Atasi Banjir, Anies: Tunggu Permukaan Air Laut Surut

Terakhir dia minta masyarakat bisa menjauhi tempat yang dianggap berbahaya saat musim hujan. Semisal aliran sungai. Karena, bencana tidak bisa diprediksi dan bisa datang kapan saja.

“Kemudian masyarakat yang berada di daerah aliran sungai ini juga harus kalau bisa jangan ada di rumah dulu,” pungkas Doni Monardo.(Knu)

Baca Juga:

Dua Ribu Lebih Gardu Listrik Milik PLN Masih Dimatikan Akibat Banjir

#Banjir Jakarta #BNPB #Letjen Doni Monardo #Penyebab Banjir Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Daftar 20 RT di Jaktim dan Jaksel yang Berubah Jadi Kolam Dadakan Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
Yohan menjelaskan bahwa curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya telah memicu kenaikan debit air
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Daftar 20 RT di Jaktim dan Jaksel yang Berubah Jadi Kolam Dadakan Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
Indonesia
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Ia menekankan bahwa penanganan banjir adalah isu kemanusiaan dan hak warga
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Indonesia
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Basarnas menemukan sebanyak 104 orang selamat dan 67 orang meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part) dari badan hingga ujung kaki.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Indonesia
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
BNPB memastikan, bahwa sudah tidak ada tanda kehidupan di reruntuhan Ponpes Al Khoziny. Kini, timnya sedang melakukan identifikasi jumlah dan identitas jenazah.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Indonesia
Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
BNPB menegaskan evakuasi korban Ponpes Al-Khoziny ambruk kini memasuki tahap akhi
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir
Indonesia
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa
Tragedi di Ponpes Al Khoziny jadi bencana paling parah di 2025. Sebab, insiden tersebut banyak menelan korban jiwa.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa
Indonesia
BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
Secara umum, proses pembusukan jenazah memang menghasilkan cairan dan gas yang berbau.
Frengky Aruan - Minggu, 05 Oktober 2025
BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
Indonesia
Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur
Kendala yang dimaksud yakni adanya salah satu beton yang terhubung dengan gedung atau bangunan di sebelahnya.
Frengky Aruan - Minggu, 05 Oktober 2025
Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur
Indonesia
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
MUI angkat suara soal insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny. MUI pun meminta infrastruktur bangunan segera dicek.
Soffi Amira - Sabtu, 04 Oktober 2025
Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek
Indonesia
Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang
Berdasarkan evakuasi korban Ponpes Al Khoziny, 118 orang sudah ditemukan. Namun, 14 orang meninggal dunia dan 49 lainnya masih belum ditemukan.
Soffi Amira - Sabtu, 04 Oktober 2025
Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang
Bagikan