Pramono Anung Resmikan Embung Lapangan Merah, Klaim Mampu Kurangi Banjir hingga 69 Persen
Embung Lapangan Merah di Jagakarsa. (dok Pemprov DKI)
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Embung Lapangan Merah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/12).
Infrastruktur pengendali banjir ini hadir dengan wajah baru yang lebih tertata, nyaman, serta multifungsi bagi masyarakat.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menegaskan pentingnya pengelolaan berkelanjutan terhadap fasilitas yang berperan strategis ini.
"Saya berharap kita tidak hanya mampu membangun, tetapi juga merawatnya dengan baik. Tempat ini sangat strategis, berbatasan dengan Universitas Indonesia dan Kota Depok, sehingga perannya luar biasa," ujarnya.
Baca juga:
Gubernur Pramono Minta Perbaikan Tanggul Jakarta Dipercepat, Libatkan Banyak Kementerian
Pramono menjelaskan bahwa embung ini dirancang khusus untuk mengatasi banjir di wilayah Jagakarsa serta sebagian area Depok.
"Embung ini akan mengurangi potensi banjir di kecamatan ini sekitar 35 hingga 50 persen. Dengan catchment area seluas 87 hektare, dampaknya sangat signifikan," paparnya.
Sebelum embung dibangun, tiga RW — yakni RW 15, 16, dan 18 — kerap mengalami banjir. Kehadiran embung diharapkan mampu mengurangi genangan di kawasan tersebut.
Pramono juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas pembangunan embung sebagai infrastruktur pengendali banjir sekaligus penyedia ruang terbuka publik.
"Saya meminta seluruh wilayah di Jakarta memanfaatkan embung dengan baik. Selain membangun lebih dari 300 RPTRA, kami juga mendorong PAM Jaya dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk menemukan sumber-sumber air baru yang bisa dijadikan tampungan. Jumlah embung yang akan dibangun akan kami sampaikan pada waktunya," tambahnya.
Baca juga:
Tinjau Tanggul Muara Baru, Pramono Bakal Prioritaskan Banjir Rob di Pesisir Jakarta
Sebagai informasi, Embung Lapangan Merah memiliki luas penampang basah 4.945 meter persegi, kedalaman 4 meter, dan kapasitas tampungan air mencapai 9.890 meter kubik. Dengan catchment area seluas 87,55 hektare, embung ini terbukti mampu mengurangi genangan di Jalan Kesatuan serta Jalan Lapangan Merah 3 antara 35 hingga 69 persen.
Pembangunan embung dimulai pada 2023, sementara penataan arsitektur lanskap berlangsung sejak 20 Juni hingga 16 November 2025. Hasil pembangunan ini menghadirkan ruang publik hijau dan teduh yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk rekreasi dan berbagai aktivitas.
Embung juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti outdoor gym, area bermain anak, jogging track, saung terapung, area batu refleksi, area pemancingan, toilet, dan musala. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Anung Resmikan Embung Lapangan Merah, Klaim Mampu Kurangi Banjir hingga 69 Persen
Pemprov DKI Lebih Pilih Kuburan Dalam Kota Daripada Gandeng Daerah Penyangga, Ini Alasannya
Sopir Truk Sampah Meninggal Dunia saat Bertugas, Pemprov DKI Perketat Protokol Keselamatan Kerja
Sopir Truk Sampah Meninggal di Jakarta Selatan, Gubernur Pramono Pastikan akibat Sakit Jantung
Keputusan UMP DKI 2026 Hampir Final! Siap-siap Kenaikan Gaji Minimum Berbasis KHL, Untung Mana Buruh atau Pengusaha?
Meski Hadapi Rob, Jakarta Tetap Salurkan Bantuan ke Korban Bencana Sumatera
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Gubernur DKI Jakarta: Pembahasan UMP 2026 Segera Rampung, Tinggal Finalisasi
Tinjau Tanggul Muara Baru, Pramono Bakal Prioritaskan Banjir Rob di Pesisir Jakarta
Gubernur Pramono Minta Perbaikan Tanggul Jakarta Dipercepat, Libatkan Banyak Kementerian