BMKG Imbau Warga Cianjur Tidak Bangun Tenda Pengungsian di Bantaran Sungai
Warga yang terdampak gempa mengungsi di tenda terpal di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga untuk tidak membangun tenda pengungsian di titik-titik rawan, seperti bantaran sungai maupun di pinggir lembah, karena berpotensi menimbulkan bahaya.
"Ini mohon tadi kami melihat di lapangan tuh ada tenda-tenda (pengungsian) yang didirikan, mohon jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Update Penanganan Gempa Cianjur yang diikuti dari Jakarta secara virtual, Kamis.
Baca Juga:
272 Orang Meninggal dan 39 Masih Hilang akibat Gempa Cianjur
Dwikorita mengatakan titik-titik rawan tersebut berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang imbas dari gempa magnitudo 5,6 yang melanda kawasan Cianjur pada Senin (21/11).
Permukaan tanah yang telah diguncang gempa menjadi tidak stabil. Kondisi itu diperparah jika diguyur hujan, apalagi Cianjur beberapa hari terakhir mengalami hujan. Material tanah akan terbawa air yang akhirnya berpotensi mengakibatkan longsor dan banjir bandang.
Ia mengimbau agar pendirian tenda berada di lokasi yang benar-benar aman, seperti lapangan terbuka.
"Jangan terlalu dekat dengan lereng, karena masih mungkin terguyur hujan akhirnya longsor atau kena getaran akhirnya runtuh, jadi hati-hati saja dalam menentukan tempat sementara," kata dia.
Menurut dia, imbauan ini bukan untuk membuat masyarakat khawatir, justru harus semakin waspada dan berhati-hati.
Baca Juga:
Polda Metro Kirim 48 Truk Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
"Maksud saya disampaikan biar masyarakat semakin tenang karena kejadian gempa. Gempa memang masih terjadi, ada gempa susulan tetapi semakin lemah dan semakin lemah," kata dia.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 272 korban meninggal dunia di hari keempat pasca bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Angka tersebut bertambah satu korban setelah BNPB menyatakan pada hari sebelumnya, Rabu (23/11), sebanyak 271 korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11).
"Karena hari ini ditemukan satu jenazah atas nama ibu Nining umur 64 tahun, sekarang jadi 272 (korban meninggal)," kata Kepala BNPB Suharyanto.
Menurutnya, dari 272 korban meninggal itu, 165 jenazah diantaranya sudah teridentifikasi identitasnya. Sehingga, kata dia, masih ada 107 jenazah yang identitasnya masih diverifikasi. (*)
Baca Juga:
Jokowi Pastikan Pencarian Korban Hilang Gempa Cianjur Jadi Prioritas
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Hujan hingga Disertai Petir pada Jumat, 24 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota Besar di Indonesia Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 23 Oktober, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 28 Oktober
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, Waspada Juga Gelombang Tinggi dan Banjir Rob
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025
Siklon Tropis Fengshen Turut Memengaruhi, Sulawesi Utara Akan Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 26 Oktober
BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Cerah Pada Minggu (19/10) Siang