Pendidikan

Bilingualism, Aset Kesuksesan Bagi Masa Depan Anak

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 30 Januari 2020
Bilingualism, Aset Kesuksesan Bagi Masa Depan Anak

Pentingnya anak menguasai dua bahasa (Foto: Pixabay/Sasint)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BILINGUALISM atau penguasaan dua bahasa merupakan aset kesuksesan bagi anak di masa depan. "Belajar lebih dari satu bahasa adalah aset bagi individu, keluarga, dan seluruh masyarakat kita," tulis Departemen Pendidikan AS sebagaimana dilansir dari Tessais.

Selain itu, banyak peneliti mendorong orang tua untuk mempertimbangkan menambahkan pendekatan bilingual kepada anak. Sayangnya, banyak orang tua yang belum memikirkan hal ini karena merasa belajar lebih dari dua bahasa dapat membuat anak bingung. Anggapan ini salah besar.

Baca juga:

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian

Anak yang menguasai dua bahasa justru dapat belajar lebih baik daripada mereka yang tidak. The New York Times melaporkan, sebuah studi pada tahun 2009 dilakukan untuk membuktikan pentingnya seorang anak menguasai dua bahasa.

Studi yang dipimpin oleh Agnes Kovacs dari Sekolah Internasional otu mengungkapkan bayi berusia tujuh bulan dengan kemampuan dua bahasa sejak lahir bisa lebih cepat belajar dibandingkan bayi yang hanya menguasai satu bahasa.

Departemen Pendidikan AS mencatat beberapa manfaat utama dalam mengajarkan anak-anak berbagai bahasa di usia sedini mungkin. Mereka memecahnya menjadi empat kategori, antara lain:

1. Perkembangan Kognitif

Perkembangan Kognitif
Anak akan mengalami perkembangan kognitif (Foto: Pixabay/Sasint)

Anak yang menguasai dua bahasa akan mengalami perkembangan kognitif. Faktanya, Departemen Pendidikan anak menyatakan anak-anak yang mulai belajar kedua bahasa sebelum usia enam tahun akan lebih mudah untuk memahami konsep matematika.

Selain itu, mereka dapat menyelesaikan masalah kata, mengembangkan keterampilan berpikir, menggunakan logikanya dengan baik, fokus, memiliki ingatan yang kuat, dan mampu membuat keputusan. Bilingual berfungsi sebagai sarana untuk mempertajam pikiran anak muda tanpa membuatnya kebingungan.

2. Perkembangan-Pengembangan Sosial

Perkembangan-Pengembangan Sosial
Anak lebih muda membangun persahabatan di dalam dan di luar sekolah (Foto: Pixabay/Klimkin)

Memperluas pengalaman bahasa selama jam sekolah hanya berfungsi untuk memperkaya ikatan keluarga dan komunitas. Namun, dengan melakukan pendekatan multibahasa dan multikultural di luar keluarga, sekolah, dan komunitas, akan menumbuhkan ikatan yang lebih erat dan pengertian sosial satu sama lain.

Menurut Departemen Pendidikan AS, dengan menjembatani kesenjangan komunikasi antara bahasa, anak-anak bilingual dapat memahami dan terhubung dengan lebih banyak orang. Mereka juga mudah membangun persahabatan yang lebih kuat di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Baca juga:

Hati-hati Terjebak Dalam Pola Asuh Hyper-Parenting

3. Pembelajaran

Pembelajaran Bilingualism
Kenalkan anak dua bahasa sejak dini agas siap masuk TK (Foto: Pixabay/Sasint)

Bagi kebanyakan orang tua, salah satu kekhawatiran terbesar selama fase pendidikan dini adalah kesiapan masuk Taman Kanak-kanak (TK). Ada beberapa kebingungan tentang bagaimana anak tidak siap secara fisik menghadapi TK, tetapi juga siap untuk unggul di dalamnya.

Salah satu cara terbaik untuk memastikan anak mendapatkan yang terbaik dari pengalaman masa kecilnya adalah dengan memperkenalkan bahasa kedua sejak dini. Faktanya, bilingualisme pada proses belajar anak adalah sesuatu yang akan mereka bawa selama sisa hidup mereka.

4. Kesuksesan Jangka Panjang

Kesuksesan Jangka Panjang
Anak bilingual memiliki peluang mendapat pekerjaan lebih besar (Foto:Pixabay/TeroVesalainen)

Menurut Departemen Pendidikan AS, Secara global, orang dewasa bilingual memiliki lebih banyak peluang kerja daripada orang dewasa monolingual. Orang-orang bilingual memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam komunitas global dalam lebih banyak cara, mendapatkan informasi dari lebih banyak tempat, dan belajar lebih banyak tentang orang-orang dari budaya lain.

Intinya, semakin banyak peneliti membuktikan bahwa belajar bahasa tambahan pada usia dini memiliki dampak yang sangat positif pada karir anak. Selain itu, dari segi kesehatan, bilingualisme memiliki manfaat untuk mencegah penyakit kognitif degeneratif seperti Alzheimer dan Demensia.

Yuk sahabat Merah Putih, ajari anak dua bahasa sejak dini ya. (nic)

Baca juga:

'Parenting' ala Keluarga Kerajaan Inggris ini Bisa Banget Ditiru

#Selamat Pagi Januari #Pendidikan Anak #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Pemerintah menargetkan 12 Sekolah Garuda rampung pada 2026. Kemudian, empat sekolah sudah siap beroperasi.
Soffi Amira - Rabu, 27 Agustus 2025
Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Indonesia
Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T
Budi Gunadi belum bisa memastikan tanggal peluncurannya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Terungkap! Ini Dalang di Balik Tunjangan Gila-gilaan untuk Dokter Spesialis dan Subspesialis di Daerah 3T
Indonesia
Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia
Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat membangun Community Learning Center (CLC) bagi anak-anak pekerja migran.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 29 Juli 2025
Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Bagikan